Rabu 11 Apr 2018 19:58 WIB

Hasil Uji Lab: Miras Oplosan Mengandung Metanol dan Etanol

Jumlah korban miras oplosan di RSUD Cicalengka mencapai 178 orang.

Korban minuman keras (miras) oplosan mendapat perawatan lanjutan oleh petugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/4).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Korban minuman keras (miras) oplosan mendapat perawatan lanjutan oleh petugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyatakan, hasil uji laboratorium pada minuman keras oplosan yang menewaskan banyak orang di Cicalengka, Kabupaetn Bandung, mengandung cairan kimia jenis metanol dan etanol yang berbahaya jika dikonsumsi manusia.

"Maka dipastikan karena ada kandungan metanol dan etanol gejala awal menurut dokter itu sesak napas, setelah itu mual, muntah, dan napas habis," kata Agung saat meninjau Pos Pengamanan Limbangan, Kabupaten Garut, Rabu (11/4).

Ia menuturkan, hasil uji laboratorium bahwa minuman keras yang sebelumnya disebutkan ginseng di wilayah Cicalengka tersebut tidak ditemukan adanya ginseng, melainkan kandungan metanol dan etanol. Ia menegaskan, informasi yang beredar di masyarakat bahwa minuman tersebut merupakan ginseng adalah bohong, sehingga dipastikan minuman yang dikonsumsi korban merupakan zat yang berbahaya.

"Tak ada ginsengnya, bohong itu, saya imbau masyarakat jangan terbius nama ginseng, ginseng itu seolah nambah kekuatan atau vitalitas, padahal enggak ada ginsengnya," kata Agung.

Kepolisian masih memburu pemilik rumah berinisial S di Jalan Bandung-Garut yang menjual minuman keras oplosan cairan metanol dan etanol tersebut. Jumlah warga yang datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka karena diduga keracunan minuman keras oplosan sudah mencapai 178 orang hingga Rabu (11/4) sore.

Sedangkan korban meninggal dunia tercatat sebanyak 41 orang, dari 178 pasien yang merupakan warga Kecamatan Cicalengka, Nagreg, dan Rancaekek, Kabupaten Bandung serta Cimanggung, Kabupaten Sumedang, bahkan satu orang dari Kabupaten Garut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement