Rabu 11 Apr 2018 13:52 WIB

Waketum PAN: Partai-Partai Saling Tunggu Usung Capres

Alotnya penentuan nama karena tidak adaa satu partai yang bisa usung capres sendiri

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Mulfahri Harahap mengatakan partai politik peserta Pemilu 2019 sangat hati-hati di dalam penentuan capres dan cawapres yang akan mereka usung. Oleh karena itu, menurut politikus asal Sumatera Utara tersebut, masyarakat baru bisa melihat kendidat yang benar-benar akan bertarung di hari terakhir batas pendaftaran capres-cawapres 2019.

"Partai-partai emang saling tunggu. Misal karena kalkulasi belum selesai untuk kandidat-kandidat yang ada," kata Mulfahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4).

Alotnya penentuan nama capres-cawapres menurut Mulfahri karena tak ada satu pun partai yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres sendiri. Syarat mengajukan capres cawapres atau presidential theresold mininal harus mengantongi 20 persen suara di Pemilu 2014.

PDIP yang menjadi partai pemenang Pileg 2014 hanya meraup 18 persen suara. Saat ini diprediksi ada tiga poros yang akan mengusung capres dan cawapres yakni poros PDIP, poros Gerindra dan poros alternatif.

Mulfahri melihat saat ini hampir masing-masing partai memberikan syarat agar mau gabung koalisi ke poros tertentu bila kader mereka dipinang menjadi cawapres. Jika kepentingan suatu partai tidak diakomodir menurut Muldahri bisa saja partai tesebut mengalihkan arah dukungan ke poros lain.

"Ada yang mendorong kadernya untuk menjadi cawapres sebagai syarat bergabung. Kalau tidak diakomodir maka mereka akan membuat keputusan lain," ujar Mulfahri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement