REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang bupati yang ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semalam adalah Bupati Bandung Barat Abubakar. Kini, tim KPK dan Polri sedang berada di Rumah Sakit (RS) Boromeus, Bandung, untuk menunggu proses pengobatan kemoterapi Abubakar.
"Siang ini, tim KPK dan Polri sedang berada di RS Boromeus, Bandung, untuk menunggu proses pengobatan kemo Bupati Bandung Barat yang sedang dilakukan," ungkap Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (11/4).
Febri mengatakan, semalam, tim KPK melakukan pertimbangan untuk tidak membawa Abubakar ke Jakarta atas dasar kemanusiaan. KPK pun kemudian meminta Abubakar untuk membuat surat pernyataan. Lalu, tim KPK melakukan pemeriksaan awal terhadap lelaki berusia 65 tahun itu.
"Atas dasar kemanusiaan, tim mempertimbangkan untuk tidak membawa Bupati malam tadi ke Jakarta," tutur Febri.
Melihat proses pengobatan yang tengah dilakukan terhadap Abubakar, KPK berharap tim dokter dapat menjalankan tugas mereka secara profesional. KPK juga meminta agar tak ada pihak lain yang mencoba ikut menghalangi-halangi tugas KPK.
Baca: Kantor Disperindag Pemkab Bandung Barat Disegel.
"Kami harap tim dokter dapat menjalankan tugas secara profesional dan tidak ada pihak-pihak lain juga yang menghalang-halangi pelaksanaan tugas KPK," katanya.
Tadi malam, KPK kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). KPK menangkap sekitar tujuh orang di salah satu kabupaten di Jawa Barat. Di antara ketujuh orang tersebut, salah satunya adalah bupati aktif.
"Tadi saya cek, memang ada kegiatan tim penindakan di lapangan. Ada PN (penyelenggara negara) dan sejumlah pihak yang diamankan di salah satu kabupaten di Jawa Barat," ungkap Febri saat dikonfirmasi, Selasa (10/4).
Febri menjelaskan, setidaknya ada tujuh orang yang diamankan tim KPK di lapangan. Sebagiannya dibawa ke Gedung Merah Putih KPK. Sebagian lainnya diperiksa tahap awal. Menurut dia, salah satu yang diamankan adalah bupati aktif kabupaten setempat.
"Salah satu yg tadi diamankan adalah bupati aktif dan sejumlah PNS (pegawai negeri sipil)," kata Febri menuturkan.
Sebelumnya, Bupati Bandung Barat Abubakar membantah pemberitaan yang beredar tentang dirinya yang dicokok oleh KPK di kediaman pribadinya di Jalan Mutiara, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (10/4). Ia datang ke rumahnya sekitar pukul 21.45 WIB didampingi oleh istrinya, Elin Abubakar.
Saat dimintai keterangan terkait pemberitaan di media massa tentang dirinya yang terjaring OTT KPK, Abubakar sambil tersenyum melempar pertanyaan balik kepada wartawan mengenai kepanjangan OTT itu apa.
"OTT apa ya?" ujarnya kepada belasan wartawan di kediamannya di Jalan Mutiara, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (10/4).