REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno berencana menawarkan potensi daerah ke Jepang. Tujuannya untuk menarik calon investor agar mau menanamkan modal pada beberapa bidang unggulan. "Potensi yang kami tawarkan masih sama yaitu bidang perikanan, perdagangan, energi terbarukan, serta wisata," kata dia di Padang, Rabu (11/4).
Menurutnya turis Jepang cukup banyak yang mengunjungi Indonesia, namun baru sebagian kecil ke Sumbar. Lawatan itu akan dimanfaatkan untuk memperkenalkan potensi wisata dan budaya Sumbar agar makin banyak masyarakat Jepang yang tertarik untuk berkunjung.
Selain itu sejumlah forum bisnis juga sudah disiapkan dalam upaya menjaring investor. Kepala Biro Kerja Sama dan Rantau Setdaprov Sumbar Luhur Budianda SY mengatakan kunjungan itu atas undangan dari KBRI Jepang dan telah mendapatkan izin Mendagri. Kunjungan selama tujuh hari itu akan dimulai 26 April 2018.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, Maswar Dedi menyebutkan, investor Jepang cukup banyak berinvestasi di Indonesia, dan akan diupayakan untuk bisa masuk ke Sumbar. "Peluang Sumbar terbuka lebar. Maka strategi jemput bola sangat efektif dilakukan agar mereka yang belum berinvestasi di Sumbar juga mengetahui peluang bisnis yang ada di Sumbar," katanya.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat, tahun 2018 ini menargetkan Rp 8,3 triliun untuk investasi Sumbar. Bercermin dari tahun lalu, investasi lokal sedikit mengalami penurunan, sementara Penanaman Modal Asing atau (PMA) meningkat tajam hampir 400 persen. "Maka perjalanan luar negeri perlu dilakukan untuk merealisasikan target," ujarnya.