REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Abdul Somad (UAS) menjadi salah satu yang mendapatkan penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2017. Dai bergelar adat Datuk Seri Ulama Setia Negara ini mengaku cukup terkejut saat pertama kali mendapatkan kabar bahwa dia akan diberi penghargaan Tokoh Perubahan Republika.
"Maka di balik penghargaan ini ada rasa malu apa yang dilakukan oleh alfaqir Abdul Somad tetapi menjadi besar karena sahabat-sahabat yang berjuang di media," ujar Ustaz Abdul Somad, sesaat setelah menghadiri acara Tokoh Perubahan Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (10/4) malam WIB.
Menurut penceramah kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara, 18 Mei 1977 itu menyatakan bahwa tidak ada yang namanya opini publik. Justru, kata dia, yang ada hanyalah opini yang selalu dipublikasikan menuju perubahan yang lebih baik.
Ustaz Abdul Somad memiliki keyakinan, dengan perubahan-perubahan yang menuju lebih baik, maka Indonesia akan menjadi lebih baik pula. "Indonesia insya Allah akan menjadi negeri yang lebih baik, baldatun toyyibatun wa robbun ghofur," tegas Ustaz Abdul Somad.
Di tengah-tengah kesibukannya, Dosen pada Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Riau, itu menyempatkan diri untuk datang ke acara Tokoh Perubahan Republika. Ustaz Abdul Somad datang menggunakan kopiah hitam dan baju kokoh khasnya. Dia memasuki ballroom melalui pintu belakang untuk menghindari keramaian yang berlebih.
Acara yang digelar sejak 2005 tersebut, merupakan ajang pemberian apresiasi terhadap tokoh tokoh Indonesia yang mendorong perubahan di berbagai bidang. Tokoh perubahan Republika kali ini mengusung tema 'Memperkuat Simpul Pemersatu Bangsa'.
Adapun mereka yang terpilih menjadi Tokoh Perubahan Republika 2017 yakni Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Suprajarto, pendakwah Ustaz Abdul Somad, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin, dan Owner Trusmi Group Sally Giovanny.