REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) terus mengoptimalkan instrumen kebijakan program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) bagi perusahaan rintisan atau startup teknologi melalui proses inkubasi oleh Lembaga Inkubator Bisnis. Hal itu dilakukan agar startup teknologi semakin siap menghadapi era revolusi Industri 4.0.
Menristekdikti Mohammad Nasir mengatakan, negara pemenang bukan negara dengan jumlah penduduk besar, kaya, namun negara yang memiliki inovasi. Sebab, inovasi merupakan salah satu kunci pendorong dalam meningkatkan daya saing ekonomi bangsa.
"Contoh negara kaya yang memiliki kesulitan masalah finansial adalah Kerajaan Arab Saudi, penghasil minyak terbesar di dunia. Namun saat ini harga minyak turun, kebutuhan akan minyak pun turun, dan mereka mengalami goncangan," kata Nasir di Jakarta, Selasa (10/4).
Nasir mengatakan, dalam penguatan ekosistem inovasi menuju hilirisasi, pemerintah berperan penting dalam menyiapkan kebijakan dan regulasi, serta mengakomodir pelaku industri agar hilirisasi inovasi dapat berjalan baik. Karena itu, pemerintah akan terus berkomitmen mendorong inovasi melalui program program percepatan.
"Di antaranya dengan pemberian pendanaan untuk penumbuhan usaha rintisan. Berkembangnya bisnis startup diyakini mampu menggerakan perekonomian ke arah yang lebih baik," jelas dia.
Apabila semua proses startup, industri, dan pendidikan mampu terintegrasi dengan baik, maka diharapkan inovasi dapat berkembang dengan baik.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Inovasi Jumain Appe mengatakan, pada Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) pihaknya telah memberikan dana kepada pelaku usaha pemula berbasis teknologi. Selain itu, PPBT juga dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan skill dan pendampingan tenan dari Inkubator Bisnis.
"Pelatihan PPBT Business Camp dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan bisnis dan komersialisasi produk inovasi teknologi agar dapat mengelola perusahaan rintisan atau startup dengan baik dan dapat meningkatkan kesuksesan proses hilirisasi produk ke pasar," ungkap Jumain.