Selasa 10 Apr 2018 10:57 WIB

Korban Miras Oplosan di Sukabumi Bertambah Jadi 17 Orang

Gejala yang dialami korban terutama gangguan pencernaan seperti mual dan muntah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Barang bukti miras oplosan / Ilustrasi
Foto: Republika/Fergi Nadira
Barang bukti miras oplosan / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI -- Korban minuman keras (miras) oplosan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bertambah banyak. Hingga Selasa (10/4) pagi jumlah korban yang tercatat di rumah sakit mencapai sebanyak 17 orang.

''Sampai saat ini korban miras oplosan mencapai 17 orang pasien,'' ujar Dokter Istalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu Nadar Rizatullah kepada wartawan Selasa (10/4). Jumlah pasien bertambah setelah pada Selasa pagi ada tambahan dua korban baru yang dibawa ke rumah sakit.

Menurut Nadar, kebanyakan pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis. Bahkan ada sebanyak enam orang yang sudah meninggal dunia. Sementara yang sudah pulang dua orang dan yang masih dirawat sembilan orang. Dari sembilan orang yang dirawat dua diantaranya dalam kondisi kritis.

Enam korban tewas adalah Dewo Prabowo (27) warga Gunungbutak, Kecamatan Palabuhanrati, Hendrik alias Tokek warga Kampung Cemara Kelurahan Palabuhanratu, Damendra bin Dedi (35 tahun) warga Kampung Cipatuguran Kelurahan Palabuhanratu. Tiga korban lainnya yakni Erik warga Kampung Gunungsumping Desa Citepus, dan Ruhmana (35) warga Kampung Babakan Anyar Palabuhanratu. Terakhir Rizal (25) warga di sekitar Stasiun Kereta Api Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Menurut Nadar, gejala yang dialami korban terutama gangguan pencernaan seperti mual dan muntah. Selain itu gangguan pernapasan seperti sesak nafas hebat dan juga gangguan sistem saraf pusat karena dalam kesadaran menurun.

Tim medis ungkap Nadar berupaya menangani dari sisi kedaruratan. Sedangkan kasus yang sangat berat atau susah ditangani dianjurkan untuk ditangani di rumah sakit yang lebih lengkap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement