Senin 09 Apr 2018 15:09 WIB

UNBK Diyakini Tingkatkan Integritas Siswa

Dalam prosesnya, ujian tersebut diawasi oleh CCTV.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Winda Destiana Putri
Sejumlah pelajar saat akan memulai pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pelajar saat akan memulai pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman mengatakan meyakini Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak menurunkan integritas siswa. Malah menurutnya, ujian nasional berbasis komputer tersebut akan meningkatkan inyegritas siswa. Apalagi, dalam prosesnya, ujian tersebut diawasi oleh CCTV.

"Justru ini makin tinggi integritasnya. Jadi integritasnya makin tinggi dan kita berharap dengan CCTB itu makin tinggi lagi tingkat kejujuran anak-anak kita. Ini mendidik mereka jujur dengan mesin, nanti lama-lama terbiasa tanpa mesin pun akan bekerja dengan baik," kata Saiful saat meninjau pelaksanaan hari pertama UNBK di SMAN 15 Surabaya, Senin (9/4).

Terkait adanya jawaban yang berseliweram di media sosial, menurutnya itu hal biasa. Karena siapa pun bisa membuat jawaban dan menyebarluaskannya. Artinya jawaban tersebut tidak semestimya dipercaya karena belum terjamin kebenarannya.

Saiful juga meyakini, UNBK bisa meminimalisir kecurangan dan kebocoran soal. Karena soal ujian berada dalam komputer dan terprogram dan terkontrol langsung dari pusat. Artinya, soal UNBK benar-benar terlindungi dan tidak akan bocor.

"Kalau ujian nasional berbasis kertas dan pinsil itu ada cetak, diatribusi, kemudian penyimpanan, kan itu kan panjang. Kalau ini kan langsung. Soal langsung diakses komputer, tidak akan sama satu soal dengan komputer lain," ujar Saiful.

Saiful meyakinkan, seluruh sarana SMA dan MA di Jatim juga sudah 100 persen siap menggelar UNBK. Termasuk beberapa sekolah yang berada di pulau-pulau kecil, pemerintah provinsi juga sudah memfasilitasinya.

Saiful menjelaskan, tahun ini tercatat ada 1.491 SMA dan 1.630 MA yang menggelar UNBK di Jatim. Adapun rinciannya 172.102 siswa SMA dan 100.237 siswa MA. Saiful optimistis, pelaksanaan UNBK SMA dan MA ini akan lebih mudah dilaksanakan karena jumlahnya lebih kecil dari pada jenjang SMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement