Senin 09 Apr 2018 14:15 WIB

Komputer Terbatas, Peserta UNBK di Jabar Ujian Bergantian

Jadi rata-rata 1 komputer digunakan 3 siswa.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Peserta UNBK SMA 5, mengikuti ujian secara bergantian karena keterbatasan komputer, Senin (9/4).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Peserta UNBK SMA 5, mengikuti ujian secara bergantian karena keterbatasan komputer, Senin (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 2018 tingkat SMA/MA di Jabar berjalan lancar. Namun, karena keterbatasan fasilitas siswa di Jawa Barat harus bergantian menggunakan komputer saat menjawab soal-soal yang diujikan.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi, jumlah komputer untuk UNBK tingkat SMA/MA di wilayahnya sebanyak komputer 124.055. Sedangkan jumlah siswa yang mengikutinya mencapai 280.489 dari 2.700 sekolah.

"Jadi rata-rata 1 komputer digunakan 3 siswa," ujar Hadadi kepada wartawan saat meninjau Pelaksanaan UNBK di SMA 3 dan SMA 5 Bandung, Senin (9/4).

Hadadi mengatakan, meski begitu ia bersyukur karena saat ini 100 persen siswa SMA/MA di Jawa Barat bisa mengikuti UNBK. Padahal, pada 2017 lalu masih terdapat siswa yang ujiannya belum berbasis komputer.

"Tahun kemarin yang UNBK 84,6 persen Sekarang Alhamdulillah 100 persen," katanya.

Hadadi optimistis pelaksanaan UNBK mampu menekan kecurangan dalam ujian tersebut. Ia yakin, tidak ada kebocoran soal karena tingkat keamanan yang baik.

"Dengan berbasis komputer, tingkat kebocoran nyaris tidak ada. Server pusat dengan server sekolah connect," katanya.

Selain itu, kata dia, siswa pun dipastikan tidak bisa bekerja sama karena masing-masingnya mendapat soal yang berbeda. Disdik Jabar pun, sudah membuat gerakan pendidikan karakter untuk membuat siswa disiplin dan taat azas.

Menurut Hadadi, UNBK ini tidak menentukan kelulusan siswa. Sebab, sekolah masing-masinglah yang akan menentukan lulus tidaknya anak didik tersebut berdasarkan penilaian akademik dan nonakademik.

"Lulus tidaknya oleh sekolah. Berdasarkan nilai prestasi, nilai sikap. Jadi (UNBK) ini lebih ke pemetaan nasional untuk sistem pendidikan," katanya.

Sementara menurut Kepala SMA Negeri 3 Kota Bandung, Yeni Gantini, jumlah peserta UNBK di sekolahnya 432. Namun, karena keterbatasan komputer yang ada, pihaknya membagi ujian tersebut ke dalam 3 sesi.

Yeni pun optimistis, pelaksanaan UNBK tidak akan ada kebocoran soal karena sistem pengamanan komputer yang baik. Untuk pelaksanaan UNBK pada 9-12 April ini, pihaknya sudah mengunduh soal dari server pusat sejak Jumat (6/4).

Soal ujian, kata dia, ia terima dari server pusat. Lalu, disimpan ke sever lokal di masing-masing sekolah. Selanjutnya, soal yang diterima langsung dikunci sehingga tidak bisa dibuka. "Jadi baru bisa dibuka saat detik-detik jelang ujian saja," katanya.

Selain itu, kata dia, saat siswa mengunduh soal di saat ujian pun, diperlukan kata sandi yang akan berubah dalam waktu 15 menit saja. Setelah siswa log in, semuanya diberikan token, sebagai password.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement