Senin 09 Apr 2018 08:51 WIB

Jumlah Korban Tewas Pesta Miras Jadi 15 Orang

Empat korban terakhir meninggal pada Senin (9/4) subuh.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Ratna Puspita
Miras oplosan
Foto: ANTARA
Miras oplosan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah korban tewas setelah menggelar minuman keras (miras) oplosan bertambah menjadi 15 orang. Empat korban terakhir meninggal pada Senin (9/4) subuh. 

Keempat korban tersebut adalah Hari Suherman (23 tahun), warga Kampung Cipeutag, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung; Husni Sabara, warga Kampung/Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung; Deden (21), warga Kampung Lembur Gede, Desa Tanjunglaya, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung; dan Gilang Maulana (23), yang tercatat sebagai warga Kampung Sawah Bera, Desa Ciluluk, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Komisaris Besar Umar Surya Fana, empat korban meninggal di RSUD Ebah Majalaya. Ia mengatakan, para korban yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit tersebut meninggal setelah mengalami pusing, mual, muntah, dan gangguan penglihatan setelah menegak miras oplosan. 

"Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Umar kepada Republika, Senin.

Seperti diberitakan, sebanyak 27 orang menjadi korban diduga akibat menenggak miras oplosan. Humas RSUD Cicalengka dr Evi Sukmawati membenarkan hal tersebut. 

"Yang meninggal 11 orang dari Jumat (6/4) sampai hari ini. Beberapa lainnya masih kritis," ujarnya, Ahad (8/4). 

Dia mengatakan, kebanyakan korban dibawa ke RSUD Cicalengka dalam kondisi telah meninggal di tempat. "Sebagian sudah dalam keadaan meninggal ketika dibawa ke sini," ujar dr Evi. 

Menurut dia, salah seorang korban tewas adalah seorang perempuan, sedangkan korban lainnya pria berusia 20 hingga 50 tahun. Sementara itu, satu orang lainnya dirujuk ke RS Hasan Sadikin untuk mendapatkan penanganan medis lanjut karena kondisinya yang sudah parah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement