Ahad 08 Apr 2018 23:39 WIB

Ratusan Ayam Mati Terindikasi Flu Burung di Rejang Lebong

Hasil rapid test menyatakan positif flu burung.

Ilustrasi flu burung.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Petugas Pusat Kesehatan Hewan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan jumlah ternak ayam yang mati akibat terindikasi diserang flu burung di daerah itu mencapai ratusan ekor.

"Jumlah ternak ayam yang mati di lokasi peternakan ayam petelur di Desa Lubuk Belimbing I, Kecamatan Sindang Beliti Ilir saat ini lebih dari 600 ekor," kata Kepala Puskeswan Curup, Firi Asdianto dihubungi di Rejang Lebong, Ahad (8/4).

Ternak ayam yang terindikasi terserang flu burung tersebut berada dalam Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI) dan bukan dalam wilayah Kecamatan Padang Ulak Tanding seperti yang sebelumnya dia sampaikan. Banyaknya ternak unggas yang mati dalam kandang peternakan itu, membuat Puskeswan Curup bersama dengan petugas Dinas Kesehatan Rejang Lebong melakukan pemeriksaan langsung untuk melihat perkembangan di lokasi kejadian.

Turunnya petugas Dinkes setempat ini guna mengantisipasi kemungkinan risiko penularan penyakit flu burung ke manusi, karena penyakit bersifat zonosis atau bisa menular pada manusia. Petugas kesehatan ini selain melakukan pengamatan, juga memeriksa petugas peternakan dan warga sekitar lokasi guna melihat ada tidaknya gejala-gejala penyebaran penyakit itu.

Firi juga sudah melakukan penyemprotan kandang peternakan milik pengusaha ayam petelur di Kecamatan SBI itu agar tidak menular, kemudian menyarankan pemilihnya mengisolasi ternak dalam kandang. Jika ditemukan ada yang mati agar langsung dibakar atau dikubur dan tidak boleh dibuang sembarangan.

"Para petugas mengelola peternakan ini kami sarankan agar menggunakan perlengkapan seperti masker dan sarung tangan sehingga bisa mencegah terjadinya penularan," ujarnya.

Kasus kematian ternak ayam ini setelah kami periksa dengan rapid test positif flu burung, tetapi untuk kepastiannya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang dikirim ke laboratorium kesehatan hewan di Bengkulu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement