REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Warga terus membanjiri Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, hingga akhir pekan. Mereka berusaha agar masuk dalam data daftar pemilih tetap oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tengah memasuki tahap finalisasi.
Sekretaris Disdukcapil Kota Tasikmalaya Mujadi menyampaikan setiap harinya para petugas melayani hingga hampir seribuan warga yang ingin melakukan perekaman KTP-el. Ia heran karena di hari-hari sebelumnya, perekaman KTP-el rata-rata hanya mencapai 500 orang.
"Memang ada peningkatan besar sudah sejak seminggu yang lalu karena mau menghadapi pemilihan gubernur. Memang masyarakat kita biasanya suka mepet-mepet menjelang akhir. Ketika dibutuhkan, baru diurus," katanya pada wartawan, Ahad (8/4).
Kantor Disdukcapil sampai membuka pelayanan pada hari Sabtu dan Ahad guna menghadapi tingginya permintaan perekaaman KTP-el. Disdukcapil mengerahkan puluhan petugas dan dua alat perekam.
Di sisi lain, tingginya keinginan warga berbanding terbalik dengan kesiapan perangkat. Ada saja hambatan teknis, seperti gangguan jaringan pada server milik Kementerian Dalam Negeri. Alhasil, proses perekaman yang seharusnya memakan waktu sekitar tiga menit bisa terlambat hingga waktu yang tak dapat ditentukan.
"Sekarang kan kondisinya membeludak, ramai warga yang mau. Biasanya semakin sering gangguan jaringan karena servernya penuh. Kami mengimbau kalau bisa masyarakat nantinya bisa lebih tertib lagi kalau mau cetak KTP-el. Jangan ditelat-telatin semua. Kalau semuanya telat begini ya jadinya malah antre panjang," ujarnya.