REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Presiden Joko Widodo mengaku, tidak ada hal yang aneh dengan pertemuan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebab, katanya, keduanya adalah kawan dekat.
"Oh (mereka) setiap hari pertemuan. Supaya tahu ya Pak Prabowo dan Pak Luhut kawan dekat," kata Presiden Joko Widodo di Pesanggrahan Tenjo Resmi, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Ahad (8/4).
Pertemuan Luhut dan Prabowo terjadi pada Jumat (6/4) di satu restoran di salah satu hotel bintang lima di Jakarta. Namun, Presiden Joko Widodo menjelaskan, bahwa ia tidak tahu isi pertemuan tersebut.
"Jadi tiap hari ketemu mereka, tiap minggu pasti ketemu, ya ketemu ngomongnya apa, ya tanya ke Pak Luhut," tambah Presiden.
Presiden juga tidak menjawab apakah ia menitipkan pesan khusus ke Prabowo melalui Luhut. "Ya tiap hari ketemu," jawab Presiden saat ditanya wartawan mengenai hal yang dipesankan melalui Luhut.
Dalam sejumlah pemberitaan disebutkan bahwa Luhut mengungkapkan dalam pertemuan itu Prabowo bercerita sedang mempersiapkan diri untuk bertarung lagi sebagai calon presiden. Luhut juga mengakui ia cukup dekat dengan Prabowo karena sama-sama berkarir di militer.
Presiden Joko Widodo berada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat untuk melakukan kunjungan kerja. Kunjungan kerja itu tampak istimewa karena kepala negara mengendarai sepeda motor Royal Enfield Bullet 350 cc yang dimodifikasi bergaya "chopperland" dari Kantor Kecamatan Bantar Gadung, Kabupaten Sukabumi menuju Desa Pasir Suren dan Desa Citarik di Kecamatan Pelabuhanratu sejauh 30 kilometer.
Agenda kunjungan Presiden pada Ahad adalah untuk meninjau penyerahan gizi makanan bagi ibu hamil dan balita serta meninjau proyek perbaikan irigasi dan tembok penahan tanah. Selanjutnya di Desa Citarik, Kabupaten Sukabumi, Presiden meninjau implementasi penyerapan Dana Desa Citarik 2018 senilai total Rp 771 juta.