REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri BUMN Rini Soemarno akan menginstruksikan beberapa perusahaan BUMN untuk bekerja sama dalam percontohan moda transportasi alternatif di Sungai Ciliwung. Rini akan menunjuk PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Bank BTN dan PT Waskita Karya (Persero) untuk membangun sarana transportasi alternatif di Ciliwung.
“Kami kerja sama untuk bikin percontohan dari BUMN untuk membangun transportasi alternatif di sungai untuk masyarakat. Rupanya banyak masyarakat yang susah sekali transportasi ke kota karena macet. Nanti kami minta izin dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR," ujar Rini usai melaksanakan operasi bersih-bersih di Kali Ciliwung, Rindam Jaya, Condet, Jakarta, Ahad (8/4).
Menurut Rini, Ciliwung bisa menjadi jalur transportasi alternatif menuju pusat Ibu Kota yang bisa mengurai kemacetan di jalan raya. Selain itu, transportasi alternatif ini dapat memudahkan masyarakat yang tinggal di pinggir Ciliwung.
Ia menjelaskan percontohan transportasi dengan perahu karet di Ciliwung ini akan dijalankan oleh tiga perusahaan BUMN yang sudah ditunjuk dan Yayasan Lintas Sungai Abadi. Selain itu, Kementerian BUMN juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan RT setempat di bantaran Sungai Ciliwung untuk pembinaan dalam menjaga kebersihan sungai.
"BUMN kerja sama dengan Pemda, kita cari RT yang di pinggir sungai, untuk buat percontohan rumah sederhana agar mereka menjaga sungai. Kita bersih-bersih sampah, tetapi kalau semua orang buang sampah nggak ada gunanya," tutur Rini.
Pada kegiatan bersih-bersih Sungai Ciliwung ini, PT Askrindo juga menyerahkan bantuan berupa lima perahu karet kepada Yayasan Lintas Sungai Abadi senilai Rp 120 juta. Direktur Utama Askrindo Asmawi Syam, mengatakan bantuan yang disalurkan tidak hanya untuk masyarakat.
Dia mengatakan dana juga disalurkan kepada para penggiat lingkungan, serta respons sebagai salah satu BUMN terhadap penanggulangan bencana. Ini juga sebagai bentuk mendukung program Kementerian BUMN yaitu BUMN Hadir Untuk Negeri.
"Bantuan perahu karet ini merupakan bagian dari program CSR dari Askrindo, yang diharapkan dapat bermanfaat membantu kinerja Yayasan Lintas Sungai Abadi dalam kegiatan membina lingkungan," kata dia.
Selain itu, untuk mengedukasi, Askrindo memberikan pelayanan asuransi Personal Accident kepada 350 anggota peduli sungai (Yayasan Lintas Sungai Abadi). Nilai pertanggungan layanan asuransi itu, yakni Rp 8,7 miliar.