REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memasukan data pribadi dalam aplikas-aplikasi media sosial. Sebab data yang sangat pribadi bisa jadi disalahgunakan oknum tertentu ketika terjadi kebocoran atas data tersebut.
Imbaun ini disampaikan Rudiantara melalui akun Twitter pribadi miliknya @Rudiantara_Id. Menurutnya titik paling krusial dalam pengamanan data pribadi adalah justru dimulai dari diri sendiri. "Masing-masing kita harus berhati-hati dalam memberikan data pribadi saat install aplikasi-aplikasi, baik media sosial maupun messenger," ujar Rudiantara, Sabtu (7/4).
Rudiantara pun meminta masyarakat agar bisa mengurangi penggunaan media sosial jika aplikasi yang digunakan tidak memberikan nilai tambah. Namun, jika media sosial tersebut memang dibutuhkan dalam menjalani aktivitas maka masyarakat dipersilahkan mengakses media sosial apapun. Asalkan setiap pengguna paham akan potensi bahaya yang bisa saja menyerang para pengguna media sosial (medsos).
Dia pun berharap masyarakat bisa 'puasa medsos'. Imbauan ini merupakan cara pemerintah dalam menjalankan fungsi edukasi dan literasi kepada masyarakat. Dia menilai, mengurangi aktivitas menggunakan media sosial bisa berdampak baik karena pengguna bisa bersosialisasi dengan orang terdekat seperti keluarga.
Terkait kebocoran data Facebook, Rudi menuturkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan perwakilan FB yang berdomisili di Indonesia. Mereka pun telah berjanji akan memitigasi berbagai persoalan yang menyangkut data pengguna FB di Indonesia.
"Saat ini mereka sedang sibuk lakukan audit seluruh aplikasi pihak ketiga yang jalan di FB. Menkominfo sudah ultimatum untuk dilaporkan secepatnya. Semoga hasilnya justru negatif ya, artinya tak ada penyelewengan penggunaan data-data pribadi pengguna FB di Indonesia," ujar Rudiantara.