Sabtu 07 Apr 2018 15:54 WIB

Mensos Bantu Penumpang Bule di Pesawat

Idrus menghampiri penumpang yang sakit.

Foto mensos, Idrus Marham saat menolong bule yang diunggah di media sosial twitter.
Foto: Istimewa
Foto mensos, Idrus Marham saat menolong bule yang diunggah di media sosial twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Foto Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham saat memberikan pertolongan kepada salah satu wisatawan mancanegara (wisman) di dalam kabin pesawat Garuda Indonesia menyebar di internet.

Foto tersebut kali pertama diunggah oleh salah seorang warganet dengan akun Twitter, @KendyArtha. Dalam foto tersebut, tampak Idrus menggunakan baju batik dengan membawa minyak angin guna membantu stafnya memijit seorang bule.

Pada kolom keterangan foto, tertulis Idrus akan berangkat menuju Kabupaten Pinrang, setelah sebelumnya bertolak dari Bandara El Tari, Kupang dan transit di Bandara Ngurah Rai , usai meninjau daerah perbatasan dan pembagian bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Belu.

"Keren nih quick response Pak Mensos begitu denger ada penumpang pesawat yang sakit," kata Kendy,

"Foto ini diambil hari Jumat sekitar pukul 16.00 Wita, menjelang pendaratan pesawat Garuda di Bandara Ngurah Rai, Bali. Jadi ceritanya si bule ngeluh  badannya lemas. Setelah satu jam penerbangan, ia berkeringat dingin, sesak dan mengeluh nyeri di dadanya. Lalu pramugari mengumumkan apakah ada dokter atau tenaga medis di dalam pesawat tolong membantu," ujar dia.

Mendengar hal itu, Idrus menghampiri penumpang yang sakit. Dia langsung memberi beberapa instruksi penangaan cepat kepada sejumlah pramugari. Tak lama kemudian, atas inisiatif Idrus pula, "pasien" yang warga keturunan asing itqu dibawa ke business class supaya bisa lebih rileks dan mendapat perawatan lebih lanjut.

Saat di Kupang, Idrus mengatakan, masalah data kemiskinan di Nusa Tenggara Timur (NTT) harus tuntas untuk mendukung percepatan pembangunan di provinsi berbasiskan kepulauan tersebut. "Bagaimana kita mau akselerasi pembangunan di sini (NTT) kalau masalah verivali (verifikasi dan validasi) data kemiskinan belum selesai? Ini harus tuntas dulu," kata Idrus dalam siaran pers, Sabtu (7/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement