Jumat 06 Apr 2018 15:34 WIB

Ini 3 Langkah Menhub Atasi Persoalan KRL Tangerang-Duri

Menhub janjikan akan ada satu KRL yang berangkat 20 menit sekali saat pagi dan sore

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Penumpukan penumpang di Stasiun Duri, Jakarta Barat
Foto: Youtube
Penumpukan penumpang di Stasiun Duri, Jakarta Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sudah melakukan audiensi dengan Komunitas Pengguna Commuter Line Rute Tangerang-Duri. Komunitas tersebut menilai dengan pengurangan jadwal kereta rute Tangerang-Duri membuat kapasitas di Stasiun Duri menumpuk.

Setelah melakukan audiensi tersebut, Budi bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) dan PT Railink sepakat membuat beberapa solusi. "Kemenhub, KAI, dan Railink setelah berdiskusi memberikan beberapa langkah yang langsung dilakukan untuk menyelesaikan masalah," kata Budi di Hotel Le Meridien Jakarta, Jumat (6/4).

Langkah pertama, Budi memastikan akan mengambalikan satu jadwal kereta rel listrik (KRL) rute Tangerang-Duri dengan waktu yang sama seperti sebelumnya. Saat ini dengan adanya pengurangan jadwal KRL Tangerang-Duri, maka waktu tunggunya menjadi 30 menit sekali.

Dengan mengembalikan jadwal KRL tersebut, maka nantinya ada satu KRL yang tetap diberangkatkan dengan waktu tunggu 20 menit sekali, bukan 30 menit sekali. "Kami persilakan para perwakilan komunitas menetapkan satu perjalanan itu dari Batu Ceper menuju Duri di pagi hari dan sore hari dari Duri menuju Batu Ceper," ungkap Budi.

Langkah selanjutnya, Budi memberikan jatah untuk mengoperasikan kereta bandara dari Railink untuk digunakan sesuai dengan jam KRL. Meskipun begitu, Budi belum bisa menjelaskan secara detil mengenai teknis pelaksanaan langkah kedua tersebut.

Dia menuturkan jumlah yang bisa menggunakan kereta dari Railink dan segala teknisnya masih akan didiskusikan lebih lanjut oleh Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub. "Penumpang KRL menggunakan kereta Railink dengan waktu tertentu dengan juumlah tertentu yang akan ditenkukan," ungkap Budi.

Langkah berikutnya yaitu pihaknya akan melakukanpembangunan konstruksi siding. Budi menjelaskan, siding merupakan suatu perlintasan yang digunakan oleh kereta api pada saat diperlukan atau secara teknis dilakukan penyusulan pada satu kereta dan kereta yang lain.

"Nah (untuk siding), kami meminta dilakukandengan cepat dan insya Allah akan dilakukan selama satu bulan. Tentunya ini meruapkan usaha maskimal yang akan kita lakukan," tutur Budi.

Sebelumnya, komunitas pengguna KRL menginginkan pemerintah mengembalikan jadwal Tangerang-Duri seperti semula dengan waktu tunggu 20 menit sekali. Mereka meminta pemerintah tidak memaksakan untuk meningkatkan frekuensi Kereta Bandara Soekarno-Hatta hingga jalur sudah siap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement