Jumat 06 Apr 2018 07:01 WIB

Bencana di Sukabumi Meningkat

Jumlah bencana pada Maret 2018 merupakan yang tertinggi sejak awal tahun.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Korban banjir luapan Sungai Cikaso, Sukabumi.
Foto: Daqu
Korban banjir luapan Sungai Cikaso, Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kejadian bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat di awal 2018 ini mengalami peningkatan. Dalam kurun waktu Januari-Maret tercatat ada 40 kasus bencana di Kota Sukabumi.

 

Data tersebut belum termasuk kasus bencana alam yang terjadi di awal April 2018. Pada Rabu (4/4) lalu terjadi badai akibat cuaca ekstrem yang melanda 28 titik berbeda di Kota Sukabumi.

 

"Dari data yang kami himpun dari Januari-Maret terdata 40 kasus bencana, " kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan Kamis (5/4). Ia menerangkan jumlah kasus bencana pada Maret 2018 merupakan yang tertinggi dibandingkan Januari dan Februari.

 

Rinciannya pada Januari kasus bencana dilaporkan sebanyak 15 kejadian dan Februari sebanyak 9 kejadian. Sementara pada Maret, jumlah bencana naik lagi menjadi 16 kali kejadian bencana.

 

Menurut Zulkarnain, kejadian bencana di kuartal pertama 2018 ini didominasi bencana cuaca ekstrem. Dari 40 kejadian bencana sebanyak 10 di antaranya adalah cuaca ekstrem. Sementara bencana lainnya yakni tanah longsor delapan kejadian, gempa bumi delapan kejadian, kebakaran tujuh kejadian, angin topan empat kejadian, dan banjir tiga kejadian.

 

Zulkarnain mengungkapkan, dari tujuh kecamatan di Kota Sukabumi ada tiga kecamatan yang paling tinggi kasus bencananya. Ketiga kecamatan itu adalah Cibeureum, Lembursitu, dan Baros. Ketiga wilayah itu dilapokan terdapat tujuh kejadian bencana.

 

Menurut Zulkarnain, masyarakat tetap diminta mewaspadai potensi bencana. Apalagi, di tengah musim pancaroba yang diwarnai fenomena cuaca ekstrem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement