Kamis 05 Apr 2018 16:33 WIB

Ubud Food Festival Angkat Potensi Kuliner Tradisional

Ajang keempatini digelar 13-15 April di Jalan Raya Sanggingan Ubud.

Ilustrasi.
Foto: Republika/Darmawan
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ubud Food Festival (UFF) akan mengangkat potensi kuliner tradisional Bali dan keragaman makanan khas Nusantara kepada wisatawan mancanegara. Ajang festival keempat tahun ini digelar 13-15 April 2018 di Taman Kuliner di Jalan Raya Sanggingan Ubud, Kabupaten Gianyar.

"Akan ada banyak makanan Bali dan nusantara dan tentu turis mancanegara tertarik akan mencicipi makanan lokal dan jajanan pasar," kata General Manajer UFF Kadek Purnami di Denpasar, Kamis (5/4).

Menurut dia, beberapa peserta atau pengunjung UFF akan diajak mengunjungi pasar tradisional atau pasar senggol, mengunjungi pembuatan tahu dan demo memasak makanan khas Bali.

Demo memasak itu di antaranya "lawar" atau campuran kelapa parut, sayuran dan bumbu serta ayam dan bebek betutu dan makanan tradisional lainnya.

Penyelenggara juga mengundang lebih dari 100 koki masak, 60 persen di antaranya merupakan koki ternama Indonesia dan koki dari seluruh nusantara seperti dari Papua dan Kupang.

Para koki tersebut di antaranya juga "chef" yang sudah sering wara-wiri di televisi nasional atau koki selebriti seperti Sisca Soewitomo dan Rinrin Marinka serta koki berpengalaman lainnya.

Pihak panitia menyediakan sedikitnya 90 gerai kuliner oleh pelaku usaha kecil menengah dengan menu khas Bali dan kuliner nusantara.

Meski mengangkat makanan tradisional, pihaknya tetap membawa nuansa internasional sebagai bagian dari akulturasi budaya dalam kuliner. Apalagi Ubud merupakan salah satu daya tarik wisatawan mancanegara sehingga cita rasa ala barat juga tidak ditinggalkan.

UFF, kata dia, akan diwarnai dengan sejumlah program di antaranya diskusi, demo masak, lokakarya, kelas memasak, pasar makanan, pertunjukan musik, pemutaran film terkait kuliner dan kegiatan lainnya.

Sementara itu Ketua Yayasan Mudra Swari Saraswati Ketut Suardana yang menaungi UFF mengatakan ajang kali ini juga menjadi wadah mengangakat inovasi untuk masa depan industri kuliner.

Inovasi itu mulai dari sosial media, usaha rintisan yang menginspirasi hingga perusahaan yang memiliki misi sosial sesuai dengan tema tahun ini "Generasi Inovasi".

Kuliner sendiri menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sektor pariwisata sehingga diharapkan ajang tersebut mendongkrak pariwisata Bali ysng sempat surut karena pengaruh erupsi Gunung Agung. "Kami berharap ini bisa memberikan kontribusi bagi pariwisata Bali," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement