Kamis 05 Apr 2018 08:16 WIB

Sukmawati Minta Maaf dan Banyak Cara Mencintai Indonesia

Polisi tetap memproses laporan dari masyarakat atas puisi Sukmawati.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Elba Damhuri
Sukmawati Soekarnoputri berjalan usai konferensi pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Rabu (4/4). Dalam konferensi pers tersebut Sukmawati Soekarnoputri menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh umat Islam terkait puisinya yang kontroversial.
Foto:

Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan. Polisi masih mencari barang bukti dan saksi. Selain itu, polisi juga mengumpulkan keterangan, termasuk keterangan ahli. "Ya, nanti makanya diselidiki dulu. Kalau memenuhi unsur, baru meningkat jadi proses selanjutnya," ujarnya.

"Kewajiban kita adalah melakukan penyelidikan. Artinya, kita kumpulkan barang bukti dulu, kemudian kita tindak lanjuti," ujar Setyo lagi.

Ada Banyak Cara Baik Cinta Indonesia

Puisi berjudul “Ibu Indonesia” yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018 di Jakarta pekan lalu menimbulkan reaksi yang beragam di kalangan anggota parlemen. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menilai bahwa ada banyak cara untuk mengekspresikan kecintaan terhadap Indonesia.

"Kita harus menghormati seluruh budaya di Indonesia, tetapi mencintai Indonesia tidak harus menghina simbol agama di Indonesia," kata Jazuli, Rabu (4/4).

Menurut Jazuli, seseorang tidak seharusnya mempertentangkan antara budaya dan agama, terlebih lagi Sukmawati adalah putri dari Presiden Sukarno. Sebab, jika dilihat dari sejarah bangsa Indonesia, pekikan suara azan turut mengantarkan Indonesia meraih kemerdekaan.

"Azan yang ada bagian dari implementasi dari dasar negara kita, Pancasila dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Di UUD 45, berkat rahmat Tuhan YME kita bisa merdeka," ujarnya.

Ia khawatir puisi Sukmawati tersebut akan menimbulkan dampak besar seperti apa yang terjadi dengan mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Ahok sudah cukup jadi pelajaran. Jangan buka lagi peluang kegaduhan baru yang akan mengganggu stabilitas nasional," ungkapnya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai bahw aSukmawati tak berniat melecehkan atau menghina agama Islam. Ia pun mengaku mengenal putri Bung Karno tersebut cukup baik.

"Saya yakin, saya meyakini betul, saya mengenal Bu Sukma cukup baik dan saya yakin betul tidak ada iktikad atau niatan sedikit pun dari beliau untuk melecehkan atau menghina. Beliau itu beragama Islam," ujar Lukman.

Lukman juga mengaku telah berkomunikasi dengan Sukmawati terkait puisinya tersebut. Dari komunikasi tersebut, ia yakin Sukmawati tak memiliki niat untuk menyakiti umat Islam maupun melecehkan.

"Saya meyakini sepenuhnya bahwa tidak ada iktikad sekecil atau sedikit pun dari beliau untuk, katakanlah, menyakiti umat Islam atau melecehkan, apalagi menghina dan lain sebagainya dari puisi yang beliau buat," kata Lukman.

(Febrianto adi saputro, adinda pryanka, dessy suciati saputri, Pengolah: muhammad hafil).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement