Kamis 05 Apr 2018 02:07 WIB

Satgas Pangan Bandung Temukan 4 Kaleng Makarel Bercacing

Ada empat kaleng yang tercemar yaitu di pasar Sayati dan Majalaya.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
razia ikan kaleng mengandung cacing / Ilustrasi
Foto: Antara
razia ikan kaleng mengandung cacing / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SOREANG- Satuan tugas (Satgas) pangan Kabupaten Bandung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah minimarket dan pasar tradisional, Rabu (4/4). Mereka menemukan empat kaleng makanan berisi ikan makarel yang diduga terdapat cacing di pasar Majalaya dan Sayati. Inspeksi dilakukan dalam rangka mengantisipasi peredaran makanan ikan berkaleng.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Popi Hopipah mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat edaran kepada pemilik toko tradisional dan modern agar tidak menjual makanan ikan berkaleng yang terkontaminasi cacing.

"Kami lakukan sidak untuk makanan kaleng jenis ikan makarel, hasilnya di pasar modern tidak ada makanan yang mengandung cacing," ujarnya, Rabu (4/4). Dia mengatakan berdasarkan BPOM, cacing yang ditemukan dalam makanan kalengan jenis ikan makarel ditemukan di Sumatra.

Menurutnya, meski di pasar modern tidak ditemukan, tapi tetap konsumen harus lebih teliti. Pihaknya juga sudah menginstruksikan agar makanan kaleng ikan dilakukan penarikan terakhir pada kamis, (29/3).

"Temuan juga di lapangan, ada empat kaleng yang tercemar yaitu di pasar Sayati dan Majalaya. Kita sarankan untuk return barang supaya pedagang ini tidak rugi, ungkapnya.

Dia mengatakan dari jenis ikan kalengan seperti makarel, sarden dan tuna, kebanyakan hanya ikan makarel saja yang tercemar cacing. Ia mengimbau masyarakat lebih waspada mengetahui apa yang akan dikonsumsi dan menginformasikan juga di lingkungannya apabila menemukan makanan ikan berkaleng yang terdapat cacing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement