Rabu 04 Apr 2018 21:27 WIB

Polres Jaktim Selidiki Penjual Miras Oplosan di BKT

Ia menduga, penjual miras oplosan tersebut berada di Banjir Kanal Timur (BKT).

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bayu Hermawan
Lokasi penjualan miras oplosan di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat ini garis polisi masih kelilingi toko jamu itu, Rabu (4/4).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Lokasi penjualan miras oplosan di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat ini garis polisi masih kelilingi toko jamu itu, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Timur mengatakan, pihaknya telah membuat tim untuk mengungkap kasus miras oplosan yang menewaskan hingga 10 orang di wilayah hukumnya. Ia menduga, penjual miras oplosan tersebut berada di Banjir Kanal Timur (BKT).

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra menjelaskan, pihaknya masih memburu para penjual. "Para penjual masih kita buru, diduga korban membeli minuman itu di kawasan Banjir Kanal Timur," jelas dia saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/4).

Lebih lanjut Tony menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan penindakan para penjual miras kaki lima, di sejumlah titik wilayah Jakarta Timur. Mereka dikenakan tindak pidana ringan, dengan ancaman pidana di bawah satu tahun.

Kemudian, untuk target tim yang telah dibentuk ini, nantinya bukan hanya menangkap penjual miras kaki lima atau pedgang kecil, tapi Polres Metro Jakarta Timur juga menargetkan untuk bisa mengungkap siapa distributornya. "Saya yakin ini ada pelaku distributor dibelakangnya," kaya Kapolres yang akrab disapa Yoyon itu.

Saat ini, Polres Metro Jakarta Timur telah membentuk tim untuk menangani kasus miras oplosan secara serius. Tim Gabungan berasal dari Polsek Duren Sawit, Polsek Jatinegara, Polsek Pulo Gadung, bersamaSatreskrim serta Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Timur.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Jakarta dihebohkan dengan sejumlah orang yang tewas dan kritis, akibat meminum miras oplosan yang disebut-sebut dibeli di tukang jamu. korban tewas bertambah sembilan orang, empat orang dari Jakarta Selatan dan lima orang dari Jakarta Timur, akibat meminum miras oplosan dengan nama Gingseng, dan dijual Rp 20 ribu per plastik itu. Secara keseluruhan, sudah ada 18 korban tewas dalam insiden itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement