Rabu 04 Apr 2018 07:19 WIB

Menteri LHK Turunkan Tiga Dirjen ke Balikpapan

Mereka diturunkan untuk memantau dampak tumpahan minyak pada keanekaragam hayati.

Menteri LHK Siti Nurbaya.
Foto: Republika/Debbie sutrisno
Menteri LHK Siti Nurbaya.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bergerak cepat menangani dampak lingkungan dari tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Selain menurunkan dua Direktur Jenderal yaitu Dirjen Penegakan Hukum LHK (Gakkum LHK) dan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) beberapa saat setelah kejadian, Menteri Siti juga menurunkan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) untuk memantau langsung dampak tumpahan minyak terhadap keanekaragaman hayati.

''Setiap hari saya terus memantau penanganan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Tiga Dirjen sudah di lapangan,'' kata Menteri Siti dalam siaran pers, Selasa (3/4) lalu, seperti dalam siaran persnya.

Dijelaskannya, dalam kejadian ini tanggung jawab KLHK adalah mengawasi pemegang izin atau swasta untuk tanggung jawab mengatasi pencemaran sambil menghitung ganti rugi. Sementara Ditjen Gakkum KLHK akan mengikuti proses untuk melihat pelanggaran dan unsur-unsur pelanggaran serta sanksi.

''Dirjen konservasi saya minta melihat dampak terhadap sumberdaya hayati. Sambil melakukan evakuasi dan penelitian lanjutan,'' kata Menteri Siti.

Tim gabungan yang dipimpin Kepala KSOP Balikpapan sampai hari ini masih konsentrasi melakukan kegiatan penanggulangan di perairan Balikpapan. Tahap I mengumpulkan seluruh Oil Boom yang dimiliki oleh beberapa perusahaan yang ada di sekitar lokasi, dipergunakan untuk menggiring genangan-genangan tumpahan minyak di perairan ke area fasilitas Pertamina.

Diperkirakan kegiatan penanggulangan ini masih berlangsung selama tiga hari. Tim dari KLHK yang terdiri dari staff Ditjen PPKL, Gakkum, P3E, BKSDA Kaltim seksi wilayah 3, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan hari ini melakukan pengukuran luasan area terdampak dengan cara melakukan pengukuran secara langsung.

Mengingat lokasi terdampak yg sangat luas, maka dibagi menjadi lima tim kerja. Tim 1 melakukan pengukuran panjang pesisir pantai yang terdampak di kabupaten Penajam Paser Utara, 4 tim yang lain melakukan pengukuran di kota Balikpapan. Targetnya untuk mendapatkan panjang pantai yang terdampak tumpahan minyak, sampai sore ini kegiatan masih berlangsung. Hasilnya akan diupdate segera.

Hingga kemarin pukul 20.00 telah berhasil dikumpulkan tumpahan minyak sebanyak 69.3 m3. ''Kami sudah minta tim dan juga pihak Pertamina memprioritaskan pembersihan tumpahan minyak di wilayah pemukiman penduduk mengingat bau yang menyengat dan potensi resiko lainnya,'' ungkap Menteri Siti.

Sementara laporan dari tim Gakkum, tim sudah melakukan pengambilan sampel untuk melihat sejauhmana dampak yang terjadi. Oleh karena sangat dinamik maka pengambilan sampel akan dilakukan beberapa kali lagi.

Tim juga bersama-sama dengan kepolisian sedang melacak sumber tumpahan karena sampai saat ini belum diketahui sumbernya.

Gakkum juga sudah mengirimkan ahli terkait kerusakan lingkungan dan Tim Drone dengan Fixed Wing (Drone Besar) untuk melihat area yang terdampak dari udara. Gakkum KLHK juga sudah meminta data LAPAN apabila mereka memiliki data-data satelit terkini terkait dengan lokasi tersebut.

KLHK berkoordinasi dengan Bakamla untuk meminta data pergerakan kapal-kapal tanker minyak yang ada di lokasi pada saat kejadian. Data ini penting untuk mengetahui sumber-sumber tumpahan.

''Saya akan terus mengawal, dan semoga kejadian ini dapat segera diatasi bersama pihak terkait lainnya,'' tutup Menteri Siti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement