Senin 02 Apr 2018 19:56 WIB

Mendikbud Sesalkan Nilai UN tak Menjadi Syarat SNMPTN

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dari tahun ke tahun semakin kredibel.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
SNMPTN
SNMPTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyesalkan, jika nilai Ujian Nasional tidak termasuk salah satu syarat seleksi masuk perguruan tinggi. Padahal dengan sistem yang kini telah berjalan, nilai UN dinilai layak menjadi bahan pertimbangan siswa untuk diterima di suatu lembaga atau institusi.

"Tidak ada lagi alasan untuk tidak menggunakan hasil UN ini. Saya kira kalau ada lembaga yang mengabaikan kerja keras siswa-siswi yang telah menunjukkan tingkat kejujurannya yang tidak diragukan lagi, ini adalah suatu pelecehan," kata Muhadjir saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 27 Jakarta, Senin (2/4).

Dia menilai, pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dari tahun ke tahun semakin kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga dia meminta agar semua pihak tidak lagi menyepelekan nilai UN yang menjadi hasil jerih payah para siswa dan siswi.

"Target kita ya agar pelaksanaan UN kita semakin bisa dipertanggungjawabkan tingkat kejujurannya, standarnya, dan saya rasa perkembangannya pun semakin baik," kata Muhadjir.

Untuk diketahui, selama ini nilai UN dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tidak menjadi salah satu pertimbangan pada penerimaan mahasiswa jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Jalur SNMPTN hanya mengacu pada hasil penelusuran prestasi dan portofolio akademik siswa yang bersumber dari Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) saja.

"Kami sepakat untuk tidak bergantung pada nilai USBN dan UN untuk jalur SNMPTN. Tapi USBN dan UN boleh dipakai untuk ujian mandiri," ujar Ketua Panitia SNMPTN dan SBMPTN 2018 Ravik Karsidi beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement