REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan, melakukan pemantauan langsung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Jabar. Gubernur, memantau ke SMKN 2 Bandung, Senin (2/4).
"Hari pertama UNBK sebagaimana pelaksanaan USBN di Jabar lancar kan sudah komputerisasi UNBK ini sudah 100 persen. Insyaallah, di pelosok pun tak ada gangguan teknis," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.
Menurut Aher, pelaksanaan UNBK ini istimewa karena dengan menggunakan komputer akan ada jaminan soal tak ada kebocoran. Bahkan, selain menggunakan sistem komputerisasi soal pun sudah dibuat beberapa jenis.
"Jadi nggak ada contek-contekan antara siswa dan tetangga disebelahnya nggak bisa contek-contekan. Alhamdulillah, secara moral kita menginginkan tak ada kecurangan dan sistem pun dibuat tak ada kecurangan," katanya.
Aher mengatakan, jumlah peserta UNBK tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, jumlah pesertanya ada 638.045 orang. Sementara tahun-tahun sebelumnya jumlah peserta UNBK hanya 500 ribu.
"Itu menunjukkan, angka partisipasi SMA naik ketika dikelola provinsi. Mudah-mudahan 2018 ini angka partipasi SMA bisa d atas 90 persen," katanya.
Menurut Aher, selain angka partisipasi SMA atau SMK meningkat, ke depan Pemprov Jabar ingin fokus ke peningkatan kualitas dan kuantitas. Untuk meningkatkan kualitas, dengan rutin memberikan pelatihan. Sedangkan siswanya, moralnya harus terus ditingkatkan. Karena, ia ingin semua siswa di Jabar punya kemampuan hard skill berupa pengetahuan dan soft skill berupa budi pekertinya.
"Termasuk moral. Jangan sampai ada anak cerdas nggak bisa diatur. Nggak bisa in grup. Yang diinginkan kualitas dan kuantitas," katanya.