Senin 02 Apr 2018 08:33 WIB

Doa Paskah untuk Indonesia dari Monas

Jakarta adalah kota yang aman dan terbuka bagi seluruh warga dari berbagai agama.

Balon yang membawa pesan perdamaian diterbangkan ke udara pada perayaan Paskah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Glow Fellowship Center di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Ahad (1/4).
Foto: Republika/Sri Handayani
Balon yang membawa pesan perdamaian diterbangkan ke udara pada perayaan Paskah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Glow Fellowship Center di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Ahad (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Sri Handayani

Hari masih gelap, tetapi suasana di Monumen Nasional (Monas) Ahad (1/4) tak pernah sepi. Dari kejauhan, suara musik dan lagu-lagu rohani terdengar, diiringi sejumlah doa dan pujian atas kebangkitan Yesus Kristus.

"Mari kita doakan Kota Jakarta, Indonesia, dan doakan bangsa-bangsa di dunia," kata Joy Tobing dari atas panggung.

Tak jauh dari mereka, bangunan Monas berdiri kokoh dan bulan bersinar bulat penuh tampak kekuningan. Suara emas Joy, sang jawara kontes pencarian bakat penyanyi itu, menggelegar diikuti puluhan ribu jamaah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Glow Fellowship Center. Mereka memejamkan mata, meletakkan telapak tangan yang satu di dada dan telapak lain ke depan. Mereka khusyuk memanjatkan doa.

Hubungan Masyarakat Panitia Perayaan Paskah GBI Glow Fellowship Center Pendeta Ronny Rompas mengatakan, acara serupa pernah diselenggarakan di Monas pada 2015. Lokasi ini dipilih karena gereja mereka di Thamrin, Jakarta Pusat, tak mampu lagi menampung para jamaah yang kini jumlahnya telah mencapai 20 ribu orang dari seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Paskah ini memang Paskah yang enggak mudah bagi kami karena memang banyak tentangan dari orang Kristen," kata Ronny kepada Republika, Ahad (1/4).

Penolakan itu muncul ketika ajakan merayakan Paskah di Monas disebarkan melalui akun media sosial. Sejumlah warganet menolak acara karena curiga akan ada unsur politik. Terselip juga rasa trauma atas keributan yang terjadi menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 yang secara tak langsung melibatkan unsur agama.

"Karena gubernur memberi sambutan sehingga ada yang mencurigai ini acara gubernur. Kami jelaskan bahwa kami, panitia, yang minta izin ke gubernur karena gubernur kembali mengizinkan. Sebenarnya, yang kami lihat, di Monas diberikan kebebasan untuk penggunaan hal-hal yang baik, salah satunya keagamaan," ujar Ronny.

Ronny menceritakan, Paskah memang biasa diselenggarakan di tempat terbuka. Selain meminta izin gubernur untuk menggunakan Monas, panitia juga meminta bantuan pengamanan dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya. Di tengah pertentangan itu, perayaan Paskah tetap dilakukan. Sekitar 30 ribu jamaah hadir dalam acara yang dimulai pada pukul 04.15 WIB.

Acara ini juga dihadiri antara lain Pimpinan GBI Glow Fellowship Center Pdt Gilbert Lumoindong, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Taher Hamad, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Thomas Pentury, aparatur sipil negara DKI Jakarta yang beragama Kristen, dan para jamaah GBI Glow.

Ketua Panitia Tommy Sihotang menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara tersebut. Ia menegaskan tak ada unsur politik di dalamnya. "Mengharapkan dari Tuhan saja," kata dia.

Tommy menyatakan rasa terima kasih atas bantuan fasilitas yang diberikan Pemprov DKI Jakarta. Ia menceritakan, awalnya panitia hanya meminta izin untuk menyelenggarakan perayaan Paskah di Monas. Namun, Anies justru menawarkan bantuan fasilitas, termasuk panggung, toilet portabel, dan sebagainya.

"Saya bilang, kalau Bapak mau bantu, masa kami tolak?" kata Tommy disambut tawa para jamaah. Dalam sambutannya, Tommy mengingatkan para jamaah untuk selalu mendoakan para pemimpin. Ia juga berdoa agar Kota Jakarta makin sejahtera.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan datang sekitar pukul 06.15 WIB. Ia ingin memastikan semua warga bisa menjalankan kegiatan keagamaan di Monas, tak terkecuali umat Kristen yang merayakan Paskah.

"Kami akan fasilitasi, kami akan pastikan pelaksanaan sila satu Pancasila hadir dan dimungkinkan untuk dilakukan semua warga, termasuk ketika warga DKI Jakarta ingin merayakan Paskah," kata Anies di Monas, Ahad (1/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement