Ahad 01 Apr 2018 21:17 WIB

Durasi Lama Masa Kampanye Baik untuk Masyarakat

Durasi lama kampanye membuat kandidat harus mengeluarkan biaya besar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Pilkada. Ilustrasi
Pilkada. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai durasi yang cukup lama masa kampanye pada Pilkada serentak 2018 akan baik bagi masyarakat sebagai pemilih. Masa kampanye Pilkada serentak 2018 adalah sejak pertengahan Februari sampai akhir Juni.

Menurut Emrus waktu empat bulan lebih akan sangat cukup bagi masyarakat dan partai menerima pesan-pesan dari ide, gagasan dan visi misi para calon. Sehingga masyarakat lebih leluasa dalam menentukan pilihan terbaik.

"Orientasinya itu pesan sampai kepada masyarakat. Itu baik kalau durasinya lama," kata Emrus, Ahad (1/4).

Namun menurut Direktur Emrus Corner itu, durasi tahapan masa kampanye yang begitu lama ini meninggalkan celah yang negatif juga. Yaitu ongkos kampanye yang harus dikeluarkan oleh para calon gubernur, bupati, dan wali kota cenderung lebih besar.

Tapi Emrus meyakini kalau semua kandidat yang maju menjadi calon kepala daerah tentu sudah siap untuk mengeluarkan biaya besar untuk maju. Hanya saja ketika terpilih nanti sebaiknya para kepala daerah tidak terseret dalam pola pikir pragmatis untuk mengembalikan biaya kampanye. Karena jabatan kepala daerah sejatinya adalah untuk mengemban amanah rakyat, bukan pemilik modal.

"Kita juga melihat mereka (kepala daerah) ini manusia biasa yang berpikir pragmatis. Sehingga banyak yang terseret ke KPK," ujar Emrus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement