REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Dalam sepekan, dua kecelakaan terjadi di perlintasan wilayah Kabupaten Cilacap. Kecelakaan pertama terjadi di perlintasan liar Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari, pada Rabu (28/3). Kecelakaan kedua terjadi di perlintasan Jalan Kawi Kota Cilacap, Sabtu (31/3).
Dalam kecelakaan di Desa Bantar, dua pelajar SD yang berboncengan sepeda motor, Wisnu Raihakim (13) dan Husni Abdulmalik (10), meninggal dunia seketika. Sedangkan dalam kecelakaan di Jalan Kawi, pengendara mobil Kijang Innova Eko Novariyanto (41) hanya mengalami luka-luka.
Dalam kecelakaan di Desa Bantarsari, Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko menyebutkan, kecelakaan terjadi saat kedua anak yang berboncengan sepeda motor melintas di perlintasan sebidang jalan kecil. Pada waktu bersamaan, Kereta Api Argowilis jurusan Surabaya-Bandung tengah meluncur dari arah Kroya menuju Bandung.
"Karena kurang hati-hati, kendaraan yang dikendari anak-anak tersebut langsung tertemper KA," jelasnya. Sepeda motor bernomor polisi F 5817 AP dan dua anak tersebut, langsung terlempar dan meninggal di tempat. Korban Wisnu merupakan warga Desa Bantarsari, sedangkan korban Husni merupakan warga Desa Bulaksari, Kecamatan Bantarsari.
Sementara dalam kejadian di Jalan Kawi Kota Cilacap, menurut Ixfan, terjadi saat mobil Kijang Innova Reborn yang dikendarai Eko Novariyanto (41), pegawai Pertamina Cilacap warga Semarang tersebut, melintas di perlintasan yang memang tidak berpalang pintu. Pada saat bersamaan, lokomotif bernomor L2747F sedang melintas di lokasi yang sama.
Akibat kecelakaan itu, mobil berwarna hitam bernomor polisi R 8570 JK terlempar lebih dari lima meter. Bodi mobil sebelah kanan ringsek total, kaca jendela kanan dan belakang pecah. "Sebelum melintas di perlintasan tersebut, masinis sebenarnya sudah membunyikan sirine atau semboyan 35 berkali-kali. Namun ternyata ada juga mobil yang melintas, sehingga kecelakaan tidak terhindarkan," katanya.