REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta melansir anak Sungai Citarum yang melintasi kabupaten ini tercemar tinja manusia. Sebab, mayoritas rumah penduduk yang ada di bantaran sungai ini, membuang tinjanya langsung ke aliran sungai tersebut.
Adapun anak Sungai Citarum yang tercemar dengan skala berat ini, di antaranya Sungai Cimunjul dan Sungai Cigalugur. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta, Didi Suardi, mengatakan, sungai yang tercemar itu tak hanya Citarum saja. Melainkan, anak sungai terbesar di Jabar ini, yang lokasinya melintasi wilayah perkotaan Purwakarta kondisinya juga sama memrihatinkan. Sebab, saat ini ratusan WC tembak mengarah langsung ke sungai tersebut.
"Sungai Cimunjul dan Cigalugur ini, posisinya membelah wilayah perkotaan Purwakarta, saat ini airnya tercemar berat. Karena ratusan WC tembak langsung membuang tinja ke sungai tersebut," ujar Didi, kepada Republika.co.id, Ahad (1/4).
Sungai ini, lanjut Didi, muaranya ke Citarum. Karenanya, baik kondisi Citarum maupun anak sungainya sama-sama memprihatinkan. Lantaran, sungai ini sudah tercemar oleh limbah manusia.
Menurut Didi, saat kepemimpinan mantan Bupati Dedi Mulyadi, sempat ada program normalisasi sungai yang melintasi wilayah perkotaan. Yaitu, warga yang rumahnya di bantaran sungai, dilarang membuang limbah dan sampah ke aliran tersebut. Serta, sungai itu ditanami ikan.
Akan tetapi, lanjutnya, program ini masih belum maksimal. Karena, digulirkannya di pengujung masa jabatan mantan Bupati Dedi Mulyadi. Kedepan, sambung Didi, program akan akan dilanjutkan. Dengan harapan hasilnya bisa maksimal. Supaya, pencemaran pada anak Sungai Citarum ini bisa terminimalisasi.
Sementara itu,Kasi Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan P2KL, Bayu Nur Setiawanz mengatakan, selain dua sungai yang ini, ada anak Sungai Citarum lainnya yang juga tercemar. Akan tetapi, anak sungai lainnya ini tercemarnya oleh limbah industri.
"Kalau Sungai Cimunjul dan Cigalugur tercemar tinja manusia dan sampah, ada juga anak Sungai Citarum lainnya yang tercemar limbah pabrik," ujarnya.
Sungai yang tercemar limbah itu, yakni, Cikembang, Cikuda dan Sungai Cikao. Perusahaan yang mencemari anak Sungai Citarum itu, di antaranyaPT Kurnia Ratu, PT Indorama berserta empat anak perusahannya. PT Win Textile. PT Taroko, PT Metro Pearl, PT Urase Prima dan PJT II Jatiluhur unit usaha AMDK.