REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra, Andre Rosiade menepis isu yang mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kehabisan logistik untuk pendanaan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Menurutnya, Prabowo tidak hanya mempertimbangkan logistik, namun ada pertimbangan-pertimbangan lain yang lebih penting yang menentukan pencalonannya.
"Insya Allah logistik kami kuat, cukup," kata Andre saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (1/4).
Andre pun mempertanyakan isu yang mengatakan bahwa Prabowo tidak mampu lagi mendanai biaya kampanye di pilpres 2019 mendatang. Andre mengungkapkan hal tersebut tidak mungkin terjadi lantaran Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dimiliki Prabowo mencapai 1,8 Triliun.
"Pertanyaannya, Pak Jokowi berapa LHKPN-nya? Kalau Pak Prabowo saja yang triliunan harta kekayaannya disebut kekurangan logistik, pertanyaan saya, Pak Jokowi yang ngakunya harta kekayaannya berapa puluh miliar, banyak logistik, duitnya dari mana dong?," ujarnya retoris.
Andre juga menepis isu yang mengatakan bahwa cawapres yang akan dipilih juga harus memilih akses logistik. Menurutnya, cawapres akan dipilih berdasarkan hasil kesepakatan partai koalisi.
"Jadi nanti Pak Prabowo dan seluruh partai koalisi akan berkumpul. Rapat itulah yang akan menentukan siapa cawapresnya Pak Prabowo. Pertimbangannya banyak," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyebut ketersediaan logistik menjadi satu hal yang juga menjadi pertimbangan Prabowo.
"Iya itu kan ada (pertimbangan) apakah cukup atau tidak," kata Hashim yang juga merupakan adik kandung Prabowo.
Saat ditanya mengenai kemampuan logistik yang dimiliki Prabowo saat ini, Hashim mengaku mantan menantu Presiden Soeharto tersebut masih memiliki logistik yang cukup. Tidak hanya itu, calon wakil presiden (cawapres) yang memiliki akses logistik juga menjadi pertimbangan Prabowo.
"Cawapres ada akses ke logistik alhamdulilah, Puji Tuhan," katanya.