REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan mencatat sedikitnya 210 kepala keluarga menjadi korban terdampak banjir di wilayah setempat pada Kamis (29/3) malam.
"Hingga kini ada 210 KK dengan 240 orang korban terdampak banjir," ujar Kepala BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma saat dihubungi melalui telepon seluler dari Banda Aceh, Sabtu (31/3).
Ia mengaku, belum semua gampong atau desa yang menjadi korban terdampak banjir di empat kecamatan melaporkan secara lengkap baik jumlah keluarga dan berapa jumlah jiwanya.
Ia mencontohkan, banjir terjadi di Kecamatan Tapaktuan dilaporkan merendam tiga desa. Baru Desa Lhok Bengkuang melaporkan jumlah 35 keluarga dengan total 140 jiwa terdampak.
Sedangkan kedua desa lagi yakni Batu Intan, dan Panjupiang, sampai kini belum melaporkan jumlah korban terdampak dari peristiwa banjir dan tanah longsor.
"Dua kecamatan yakni Kota Bahagia, dan Bakongan, masih dalam pendataan. Kalau Trumon Tengah tidak lengkah, karena cuma jumlah KK saja dilaporkan," katanya.
"Terdapat empat gampong dengan total jumlah 95 rumah terendam di Trumon Tengah. Dua gampong diantaranya cuma jumlah KK, sementara rumah dan orangnya belum dilaporkan," tegas Cut.
Dalam laporan BPBD Aceh Selatan menyebut, akibat hujan lebat disertai angin kencang di wilayah setempat, Kamis, (29/3) mulai pukul 16.30 WIB hingga 00.10 WIB, telah mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
Hujan telah merendam empat kecamatan dengan 17 gampong di wilayah Aceh Selatan, dan mengakibatkan beberapa sarana dan prasara dalam kondisi rusak ringan hingga rusak berat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan, supaya sejumlah daerah di Aceh terutama Aceh bagian Barat dan Selatan mewaspadai hujan dan petir.
"Waspada hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir, dan angin kencang di Barat-Selatan," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria.
Wilayah di Aceh bagian Barat dan Selatan yakni Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Simeulue.