Jumat 30 Mar 2018 16:29 WIB

Kereta LRT Palembang Siap Dikirim

Kereta LRT siap digunakan saat Asian Games 2018 berlangsung

Rep: Ali Mansur/Debbie Sutrisno/ Red: Bilal Ramadhan
Foto aerial pembangunan depo kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan. 13 Maret 2018. Depo merupakan bagian dari pembangunan LRT sepanjang 23,4 km, di mana saat ini progres pembangunan LRT tersebut telah mencapai 86,7 persen dan akan dilakukan uji coba pada April 2018.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Foto aerial pembangunan depo kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan. 13 Maret 2018. Depo merupakan bagian dari pembangunan LRT sepanjang 23,4 km, di mana saat ini progres pembangunan LRT tersebut telah mencapai 86,7 persen dan akan dilakukan uji coba pada April 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr Moeldoko, Kamis, 29 Maret 2018, meninjau persiapan pengiriman kereta Light Rail Transit atau LRT Palembang di PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun. Dua rangkaian kereta dengan 6 gerbong sudah selesai dan saat ini dalam tahap uji coba sebelum dikirim ke Palembang bulan depan.

"Kita pastikan keretanya siap buat Asian Games pada Agustus nanti," kata Moeldoko, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (30/3).

Inka akan mengirimkan rangkaian kereta LRT ke Palembang pada 10 April mendatang, yang dikirim menggunakan kapal laut secara bertahap hingga Mei 2018. Setiap gerbong kereta menampung 200 hingga 300 penumpang dilengkapi AC dan kamera CCTV. Totalnya ada 8 rangkaian kereta dengan 24 gerbong yang dikerjakan Inka.

Moeldoko mengapresiasi kegigihan Inka dalam menyelesaikan pengerjaan kereta LRT tepat waktu. Dalam kunjungan ini, mantan Panglima TNI ini juga melihat beberapa proyek kereta yang dikerjakan Inka.

Ada 13 proyek kereta bandara yang sedang dikerjakan Inka yakni 10 trainset untuk Bandara Soekarno Hatta, 3 trainset untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Adi Soemarmo.

Kepala Staf Kepresidenan itu berpesan kepada seluruh jajaran Inka untuk terus melakukan inovasi memikirkan pembuatan kereta masa depan. Inovasi adalah satu-satunya cara, dan jawaban atas perubahan yang begitu cepat di dunia industri.

"Tanpa inovasi dan antisipasi maka industri kita akan tertinggal dari negara-negara lain," katanya.

Moeldoko menceritakan pengalamannya mengembangkan bus listrik yang menurutnya bukan pekerjaan gampang. Inovasi dilakukan dengan kajian-kajian dan transfer teknologi dari luar negeri.

Moeldoko optimis dan meyakinkan kepada anak-anak muda Indonesia bahwa mobil listrik akan membawa perubahan yang luar biasa di masa akan datang. "Jika dulu mobil konvensional ada 10 ribu kompenen, sekarang dengan mobil listrik atau mobil baterai jadi 18 komponen besar," ujarnya.

Lanjut Moeldoko, Inka perlu memikirkan bagaimana mewujudkan kereta listrik modern dengan menggunakan baterai. Penggunaan baterai jadi salah satu inovasi karena masa depan industri tidak lagi bergantung pada bahan bakar yang tidak terbarukan.

Negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi dan Irak misalnya, mengalami perubahan. Cadangan minyak mulai berkurang dan tidak lagi mengandalkan sektor tersebut.

"Kita sedang dikejutkan, dengan situasi-situasi yang terjadi di dunia. Kereta api menggunakan baterai bisa dikembangkan karena lebih efisien. Efisiensi akan meningkatkan daya saing kita dengan negara lain," tutup Moeldoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement