Jumat 30 Mar 2018 16:05 WIB

Praktik Prostitusi di Kalibata City, Ini Tanggapan Anies

Anies tengah fokus mengurus masalah kebakaran di Jakarta Barat.

Rep: Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Petugas kepolisian memeriksa kamar penghuni apartemen saat melakukan razia dokumen dan narkotika di Kalibata City, Jakarta.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
[ilustrasi] Petugas kepolisian memeriksa kamar penghuni apartemen saat melakukan razia dokumen dan narkotika di Kalibata City, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tak banyak berkomentar mengenai terungkapnya kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City. Ia mengatakan akan mempelajari terlebih dahulu kasus tersebut.

"Saya akan pelajari dulu," kata Anies di Hotel Amaris, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (30/3).

Saat ditanya mengenai pengawasan yang akan dilakukan setelah penemuan kasus tersebut, Anies pun menolak berkomentar. Ia mengatakan saat ini dirinya fokus untuk mengurus masalah kebakaran di Jakarta Barat.

"Urusan kebakaran dulu kali ini," ujar dia.

Untuk diketahui, kebakaran terjadi di Jl. Perumahan Taman Kota Blok A1, RT. 01 dan RT. 16, RW. 05, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan (Titik Kenal Stasiun Taman Kota). Anies mengunjungi lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat ini dirinya juga mengunjungi korban yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali mengungkap adanya bisnis prostitusi di Apartemen Kalibata City. Empat tersangka ditangkap dan diketahui beroperasi di Tower Cendana.

Kasus serupa juga pernah diungkap pada Januari 2018 dan 2016. Polisi kini mendalami adanya keterkaitan dengan kasus sebelumnya.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary mengatakan, kasus ini telah masuk proses penyidikan. Saat ini polisi sedang mengembangkan kasus tersebut untuk mengetahui adanya jaringan yang terkait. Polisi juga berupaya mengetahui apakah ada pembiaran yang dilakukan oleh pihak pengelola.

"Masih dikembangkan. Kita masih mengembangkan kasusnya," ujar dia kepada Republika saat dihubungi Jumat (30/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement