Jumat 30 Mar 2018 01:33 WIB

Rusia Dikucilkan Amerika dan Eropa

Amerika dan sekutu-sekutunya di Eropa mengusir diplomat Rusia.

Memanasnya hubungan Inggris dengan Rusia.
Foto:
Kedutaan besar Rusia di Seattle, AS. Pemerintah Trump mengusir 60 diplomat Rusia dan memerintahkan penutupan konsulat Rusia di Seattle pada Senin (26/3).

Ian Bond, mantan diplomat Inggris untuk Moskow, mengklaim yang terjadi belakangan bisa lebih parah dari Perang Dingin. Dilansir the New York Times, Bond mengenang bahwa semasa Perang Dingin, meskipun di tengah suasana yang memanas, diplomasi antarnegara cenderung kalem dan teratur.

Sementara saat ini, menurut dia, tak demikian lagi. Ia mencontohkan Kedubes Rusia di London dan Kementerian Luar Negeri Rusia yang mengejek Pemerintah Britania Raya impoten dan menyepelekan kasus Skripal.

Kali ini, kata Bond, Putin tak sedang mencoba melancarkan revolusi internasional seperti pada masa menjamurnya komunis pada dekade silam. "Tapi, ia adalah seorang pengacau besar dan kerap mengabaikan norma-norma hubungan internasional yang sudah mapan," kata Bond.

photo
Hubungan Rusia dan Inggris memanas.

Guru Besar Hubungan Internasional London School of Economics, Michael Cox, me nyatakan, tindakan Rusia menghabisi mantan agen sudah me rentang jauh sebelum Perang Dingin. Kepada BBC, ia menegaskan, itu bukanlah hal baru bagi Rusia.

Sebab itu, Cox tak sepakat bakal ada Perang Dingin baru. Terlebih, Rusia sudah telanjur terikat dengan sistem perekonomian global ketimbang Uni Soviet sehingga bakal lebih mudah di tekan. Meski begitu, ia mewanti-wanti bahwa situasi mendatang bakal sukar diprediksi.

Menurutnya, pada masa Perang Dingin, ada batas-batas wilayah kekuasaan yang jelas antara kedua blok sehingga konflik bisa dihindarkan. Saat ini, zona demarkasi itu agaknya sudah runtuh sama sekali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement