REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian bayi Calista (15 bulan) asal Kabupaten Karawang, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandungnya, mendapat perhatian serius Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham. Apalagi, besar dugaan kasus itu berkaitan dengan himpitan ekonomi yang dialamai ibu kandung Calista..
Maka, terkait hal itu, Kementerian Sosial (Kemensos) meminta jajaran pemerintah daerah (pemda) menelusuri kelurahan atau desa hingga rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) yang dihuni warga-warga tidak mampu untuk kemudian didata dan mendapat bantuan sosial (bansos)
Menurut Idrus, kalau ternyata keluarga bayi Calista miskin, maka Kemensos wajib memberikan bantuan. "Karena itu, sejak menjabat sebagai mensos, saya mengimbau kepada pemda supaya rajin menelusuri kelurahan atau desa-desa bahkan RT/RW supaya inventarisir para warganya. Jangan sampai (ada warga) tidak mampu tapi belum terjangkau," ujarnya saat ditemui sebelum memberikan pengarahan sekaligus membuka kegiatan Bimbingan Pemantapan Pendamping Bansos Pangan Tahun 2018 di Wilayah II, di Jakarta Pusat, Selasa (27/3) malam.
Di satu sisi, dia mengklaim, Kemensos dari waktu ke waktu terus melakukan validasi dalam rangka penyempurnaan data-data warga miskin yang berhak mendapatkan bansos.
Sebelumnya, publik dikejutkan dengan meninggalnya C akibat dianiaya ibu kandungnya, Sinta. Sinta mengaku melakukan tindakan keji tersebut karena harus menjadi orang tua tunggal dan dalam ekonomi kekurangan.