Selasa 27 Mar 2018 15:30 WIB

Prabowo Nyapres atau Jadi King Maker?

Gerindra dinilai bisa mengusung nama selain Prabowo.

Joko Widodo, Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Joko Widodo, Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Tim Republika

Partai Gerindra hingga kini belum mengumumkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019 atau mengusung calon lain. Selama capres belum diumumkan, Gerindra terus membangun komunikasi politik dengan sejumlah partai politik.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, Gerindra terus membangun komunikasi politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai Geindra, kata dia, juga membangun komunikasi politik dengan Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dari komunikasi tersebut, jika PKS menyampaikan satu nama bakal cawapres, kemudian PAN, PKB, serta PPP, dan Partai Demokrat masing-masing memiliki satu nama bakal cawapres maka seluruhnya ada 13 nama.

Gerindra sudah memiliki tiga nama bakal cawapres mendampingi ketua umumnya, Prabowo Subianto, yang kemungkinan besar akan diusung sebagai calon presiden pada pemilu presiden 2019. Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra, Muhammad Syafii, mengatakan hal itu di Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (26/3).

Menurut Muhammad Syafii yang akrab disapa Romo, DPP Partai Gerindra telah membentuk tim khusus untuk menyeleksi nama-nama bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon presiden. "Tim tersebut sudah melakukan seleksi, dari semula ada 14 nama bakal cawapres yang masuk dalam daftar penyaringan di Partai Gerindra," katanya.

Tim khusus seleksi itu, kata dia, kemudian melakukan seleksi menjadi lima nama dan kemudian diseleksi lagi menjadi tiga nama. "Saat ini, Partai Gerindra masih mengantongi tiga nama bakal cawapres," katanya.

Menurut dia, tim khusus seleksi masih akan terus mengerucutkan nama bakal cawapres. Selain itu, DPP Partai Gerindra masih terus melakukan komunikasi politik secara intensif dengan partai-partai politik yang akan menjadi mitra koalisi. Setelah dikerucutkan menjadi satu nama, kata dia, pada saat yang tepat akan diumumkan bersamaan dengan deklarasi capres Gerindra.

"Pada waktu yang tepat, Partai Gerindra akan mengumumkan secara bersamaan, pasangan capres-cawapres, dalam sebuah deklarasi," kata anggota Komisi III DPR RI ini.

Ketika ditanya, apakah bakal calon wakil presiden tersebut dari sipil dan militer, dia menjawab, "Dari sipil."

Ketika ditanya, apakah ketiga bakal calon wakil presiden itu dari internal parpol atau ada juga dari eksternal parpol, dia mengatakan, "Saya tidak bisa menjelaskan hal ini, karena ini sangat sensitif."

Romo juga mengaku tidak masuk dalam tim khusus seleksi calon wakil presiden sehingga tidak bisa banyak menjelaskan. Romo meminta agar media menunggu sampai waktu diumumkannya pasangan capres-cawapres dari Gerindra.

Salah seorang cawapres yang dilirik Gerindra adalah Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Menurut Ahmad Riza, Zulkifli adalah figur yang layak dan telah teruji. Di mana ia pernah menjadi menteri, sekarang menjabat sebagai Ketua MPR RI, dan juga sebagai ketua partai.

"Pak Zul (Zulkifli Hasan) memang mendapat perhatian yang besar. Dia orang yang sudah teruji. Ketum PAN, Ketua MPR. Ia tentu saja berpeluang menjadi cawapres," kata Riza di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (26/3).

Gerindra saat ini menurut Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu masih mempertimbangkan sejumlah tokoh yang layak diusung menjadi cawapres di Pemilu 2019. Salah satu alasan syarat figur yang akan diusung Gerindra adalah orang punya integritas dan mampu meningkatkan elektabilitas partai dan capres.

Selain itu, Riza berkata, tentunya cawapres yang akan Gerindra dorong harus populer dan disukai rakyat. Sehingga calon yang diusung oleh Gerindra benar-benar punya peluang menang di Pemilu Presiden 2019.

"Cawapres harus mampu meningkatkan popularitas," ujar Riza.

Selain Zulkifli, ada beberapa nama lain yang muncul menjadi kandidat cawapres berdasarkan hasil survei. Seperti mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono dan Muhaimin Iskandar.

Laporan terakhir, Gerindra akan mendeklarasikan Prabowo sebagai capres 2019 di Jakarta pada 11 April 2018. Terkait siapa yang akan mendampingi Prabowo sebagai cawapres, Gerindra masih belum menentukan.

photo
Deklarasi Calon Gubernur Jawa Tengah Partai Gerindra. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat deklarasi calon Gubernur Jawa Tengah dari Parati Gerindra di kediaman Prabowo, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (13/12).

"Kami menjadwalkan tanggal 11 April ini. Mudah-mudahan tidak meleset," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani di Jakarta, Selasa (27/3).

Namun, ia belum menyebutkan, di mana tepatnya lokasi penyelenggaraan deklarasi Prabowo Subianto sebagai capres itu. Ketika ditanya soal cawapres, Muzani mengatakan, Gerindra masih menyeleksi sejumlah bakal cawapres sebagai pendamping Prabowo.

Muzani melanjutkan, Gerindra berharap figur cawapres yang akan mendampingi Prabowo adalah populer, dapat bekerja sama dengan calon presiden, dan dapat memenangkan pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2019.

Ahmad Riza Patria mengatakan Partai Gerindra akan mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Jakarta, pada April 2018. "Soal calon presiden, pembahasan di internal Partai Gerindra sudah selesai. Partai Gerindra akan mengusung Pak Prabowo," katanya. Menurut Riza, Partai Gerindra sedang mencari tempat yang besar dan representatif untuk deklarasi calon presiden, sehingga dapat menampung banyak orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement