Selasa 27 Mar 2018 09:30 WIB

Ketika Kang Emil Jatuh Hati pada Jeniper di Kuningan

Saya Doakan Jeniper bisa mendunia.

Kang Emil Jatuh Hati pada Jeniper di Kuningan
Kang Emil Jatuh Hati pada Jeniper di Kuningan

REPUBLIKA.CO.ID,KUNINGAN--Kabupaten Kuningan ternyata punya produk unggulan yang sebarannya sudah sampai ke tingkat nasional. Bernama Jeniper (Jeruk Nipis Peras), minuman ringan yang telah dirintis sejak 1996 itu sudah memiliki penggemarnya sendiri. Sayangnya keterbatasan bahan baku membuat usaha yang kini dipegang oleh Dede Purnama itu belum bisa melangkah jauh.

Kepada Calon Gubernur Jawa Barat Nomor Urut 1, Ridwan Kamil, Dede yang merupakan generasi kedua dari produsen Jeniper menyebutkan,  idealnya dalam satu bulan pihaknya membutuhkan enam ton jeruk nipis berusia 2,5 bulan. Sebenarnya dia sudah bermitra dengan delapan kebun di Jawa Barat untuk memenuhi kebutuhan ini. Tetapi diakuinya penyuplai yang ada pun kerap kewalahan.

“Idealnya kan 2,5 bulan, tetapi karena keterbatasan kadang dua bulan pun sudah dipanen. Makanya kami cukup sulit untuk melangkah ke pasar internasional,” kata Dede yang menyambut kehadiran Ridwan ke rumah produksinya di Kuningan, Senin (26/3).

Saat ini pihaknya sudah rutin memproduksi 10000 botol kecil Jeniper siap minum dan 5000 botol sirup Jeniper setiap pekannya. Permintaan pun bisa bertambah banyak memasuki hari-hari besar seperti Puasa dan Idul Fitri. “Distribusi sekarang selain di beberapa daerah di Jawa Barat ada juga ke Jabodetabek dan Jawa Tengah. Kalau masalah supply ini bisa teratasi rencananya tahun ini ekspansi ke Bali,” kata dia dalam rilis.

Menanggapi kendala yang dihadapi Dede, Ridwan justru memiliki ide baru yang dinilai efektif untuk Jawa Barat. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut dengan kekuasaan, sangat memungkinkan membuka kebun jeruk yang dikelola masyarakat terutama di daerah yang selama ini minim potensi.

“Kendalanya kan bukan modal, tapi bahan baku. Permintaan tinggi, tapi supply jeruk kurang. Ini bisa jadi gagasan, daerah yang belum ada upaya bisa ditanami jeruk yang nanti dibeli sama Jeniper,” ucap Kang Emil.

Berdasarkan penuturan Dede, tak sulit menentukan lahan yang cocok untuk kebun jeruk. Asal di daerah yang supply airnya bagus, jeruk bisa berbuah dengan baik. Kang Emil pun menyimpan harapan, jika supply dan permintaan sudah sesuai, Jeniper bisa menjadi minuman khas Jawa Barat bahkan Indonesia.

“Saya doakan Jeniper ini mendunia, bisa menjadi minuman khas dari Indonesia, saya minum ini rasanya dedeuieun (ingin lagi), harganya terjangkau, mudah-mudahan bisa mengalahkan minuman jeruk luar negeri yang terkenal itu,” ucap Kang Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement