Selasa 27 Mar 2018 09:20 WIB

PSI Usulkan Kiai Said Sebagai 12 Kandidat Cawapres Jokowi

Kiai Said menilai visi-misi PSI sesuai dengan perjuangan NU.

Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siradj menerima pengurus PSI di Kantor PBNU, Senin (26/3).
Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siradj menerima pengurus PSI di Kantor PBNU, Senin (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj menilai visi dan misi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sesuai dengan perjuangan Nadhlatul Ulama. Hal ini disampaikan oleh KH Said Aqil Sirodj di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, setelah menerima Dewan Pengurus Pusat (DPP) PSI, Senin (26/3). 

"Saya tadi mendengarkan visi dan misi PSI yang disampaikan Ketua Umum PSI, Grace Natalie, yang ternyata sesuai dengan perjuangan Nadhlatul Ulama, yaitu membangun solidaritas. Tujuan NU membangun tiga solidaritas, solidaritas keislaman (al-Islamiyah), solidaritas kebangsaan (al-wathoniyah) dan solidaritas kemanusiaan (al-basyariyah)," kata KH Said Aqil Sirodj, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (27/3). 

Dalam pertemuan itu hadir Ketua Umum PSI Grace Natalie, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, Ketua PSI Isyana Bagoes Oka, dan Wakil Sekjend Satria Chandra Wiguna. 

Pada kesempatan itu, KH Said menepis Indonesia akan bubar tahun 2030.  "Indonesia tidak akan bubar selama penduduk negeri ini beriman dan bertakwa kepada Allah SWT," kata KH Said. 

KH Said memberikan nasehat pada DPP PSI agar terus memperjuangkan politik yang baik dan menjaga pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan. "Jaga empat pilar negara ini, yang terangkum dalam PBNU: Pancasila, Bhinneka Tinggal Ika, NKRI, dan UUD 1945,"  kata KH Said. 

Grace juga menyampaikan kalau KH Said masuk dalam 12 nama cawapres yang diusulkan oleh PSI untuk Presiden Jokowi. 

"Kami berterima kasih pada Kiai Said yang mau menerima kami, juga nasehat dan doanya. Kami juga sampaikan kalau beliau termasuk 12 nama yang kami usulkan untuk cawapres Bapak Joko Widodo," kata Grace. 

Menanggapi soal cawapres, KH Said menyatakan dirinya adalah ahli agama, bukan politisi. "Saya ahli agama, bukan ahli politik, bukan politisi. Saya merasa tidak cocok, terima kasih," kata KH Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement