Selasa 27 Mar 2018 05:39 WIB

Banjir, Sungai Dangkal di Sukabumi Harus Dikeruk

Sebelumnya bencana banjir bandang menerjang lima kecamatan di Sukabumi.

Rep: Riga nurul iman/ Red: Winda Destiana Putri
Banjir
Foto: Dok: PKPU
Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir bandang yang menerjang selatan Kabupaten Sukabumi salah satunya akibat faktor pendangkalan sungai. Permasalahan ini dinilai dapat diatasi dengan dilakukan pengerukan dasar sungai agar kejadian banjir tidak terulang kembali.

 

Sebelumnya bencana banjir bandang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (24/3) lalu. Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi ke lima kecamatan tersebut yakni Kecamatan Cidolog, Ciemas, Tegalbuleud, Palabuhanratu, dan Cisolok.

 

Dari pantauan di lapangan penyebab banjir salah satunya akibat pendangkalan sungai, terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Maman Suherman kepada wartawan Senin (26/3). Akibatnya kata dia ketika terjadi hujan besar maka air sungai meluap karena tidak mampu menampung aliran air.

 

Pendangkalan sungai ini kata Maman misalnya terjadi di Sungai Cipalabuhan Kecamatan Palabuhanratu dan titik lainnya di selatan Sukabumi. Masalah ini kata dia harus cepat diatasi dengan melakukan upaya pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan.

 

Masalah ini kata dia tengah dalam upaya koordinasi antara Pemkab Sukabumi dengan Pemprov Jawa Barat. Pasalnya kata dia ada kewenangan provinsi terkait penanganan masalah tersebut.

 

Misalnya ujar Maman sarana jalan provinsi yang seringkali terendam banjir akibat luapan sungai. Ke depan kata dia pemkab siap melakukan pengerukan sungai bersama dengan Pemprov Jabar.

 

Di sisi lain kata Maman, banjir bandang yang terjadi pada Sabtu lalu sudah surut. Ia menerangkan banjir di lima kecamatan ini terjadi karena luapan air sungai. Di mana kata dia intensitas hujan yang tinggi menyebabkan air di sungai meluap ke permukiman warga dan jalan raya.

 

Dari lima kecamatan tersebut ungkap Maman, satu kecamatan mengalami kerusakan cukup parah karena jebolnya sebagian saluran irigasi seperti terjadi di Desa/Kecamatan Cisolok. Pemerintah kata dia langsung merespon bencana tersebut dengan mengirimkan bantuam ke lokasi bencana.

 

'' Untuk Cisolok telah disalurkan bantuan darurat seperti beronjong untuk menahan longsoran akibat banjir,'' cetus Maman. Sementara untuk korban banjir telah disalurkan bantuan logistik untuk membantu meringankan beban penderitaan warga.

 

Maman menambahkan, saat ini status siaga darurat banjir longsor berdasarkan SK Bupati di Sukabumi masih diterapkan. "Melihat kondisi cuaca yang masih tidak menentu, maka kami imbau kepada seluruh masyarakat Sukabumi agar senantiasa tetap waspada dan cermati tanda tanda bencana," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement