REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Harga pertalite naik jadi Rp 8.000 per liter, karenanya pengendara motor dan mobil pun menyerbu SPBU yang masih menyediakan stok premium seharga Rp 6.450 per liter di Kota Bandar Lampung, Ahad (25/3) petang. Antrean panjang mengular tak terhindarkan.
SPBU yang masih menjual dan menyediakan premium berada di SPBU Palapa, SPBU jalan Imam Bonjol, SPBU di Jalan Pramuka. Antrean panjang motor dan mobil membuat arus kendaraan di Jalan A Yani, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Pramuka Kota Bandar Lampung terganggu. Pengendara motor dan mobil khususnya angkutan kota lebih memilih premium karena selisihnya jauh dibandingkan dengan pertalite dan pertamax.
''Lumayah selisihnya kalau beli pertalite atau pertamax dalam jumlah banyak. Tapi, cari premium di SPBU sekarang sulit. Banyak SPBU sudah memasang pelang Premium Habis bahkan ada SPBU sama sekali tidak lagi memasok premium,'' kata Andi, warga Bukit Kemiling Permai.
SPBU di Jalan Teuku Cik Ditiro Bandar Lampung, sejak kehadiran pertalite, justru tidak pernah lagi menjual premium. Pengendara motor dan mobil di wilayah setempat terpaksa membeli pertalite atau pertamax. ''Seharusnya setiap SPBU menyediakan semua BBM terutuma premium karena subsidi untuk rakyat. Tapi malah kosong dan tidak jual sama sekali,'' tanya pegawai swasta tersebut.
Pengelola SPBU menyatakan tidak banyak menyetok BBM jenis premium karena sudah dijatah oleh Pertamina. SPBU di Jalan Zainal Pagaralam, Rajabasa, Bandar Lampung hanya mendapat jatah premium delapan kiloliter per hari. Sementara peminat premium masih banyak setiap harinya. "Karena jatahnya sedikit jadi cepat habis premium," ujar Wawan, petugas SPBU tersebut.