Sabtu 24 Mar 2018 20:44 WIB

Zulhasan Sulit Jadi Cawapres Jokowi

Elite PAN cenderung kurang ramah meski masih berada dalam pemerintahan Jokowi.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Didi Purwadi
Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan memberikan sambutan dalam acara Apel Ranting PAN di Kabupaten Kuningan, Jumat (19/1).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan memberikan sambutan dalam acara Apel Ranting PAN di Kabupaten Kuningan, Jumat (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Ekselutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, menilai Partai Amanat Nasional (PAN) kemungkinan tidak akan bergabung dalam koalisi pendukung capres Joko Widodo (Jokowi). Meskipun ketua umum Zulkifli Hasan ditawarkan sebagai cawapres dari Jokowi, PAN kemungkinan akan bertahan di luar koalisi Jokowi.

''Apalagi, peluang Zul juga tidak lebih tinggi dari bakal calon cawapres lainnya. Yang ingin jadi cawapres Jokowi juga banyak, ada 17 orang,'' ucap Djayadi ketika dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (24/3).

Elite-elit PAN pun cenderung kurang ramah terhadap Jokowi, meski masih berada dalam pemerintahan. Bahkan, polemik muncul setelah Amies Rais mengkritik keras Jokowi terkait masalah penguasaan tanah. ''PAN nampaknya akan berada di luar koalisi pemerintah,'' katanya.

Dari berbagai riset, kecenderungan pemilih PAN pun memang tidak memilih Jokowi. Mereka memilih Prabowo Subianto atau calon lainnya.

Ciri simpatisan PAN ini memiliki kemiripan dengan ciri simpatisan Gerindra dan PKS. Sebagai partai oposisi, Gerindra dan PKS memiliki simpatisan dan pendukung yang tidak akan memilih Jokowi.

Karena itu, menurut Djayadi, PAN bersama Gerindra dan PKS bisa membentuk koalisi empat partai karena memiliki karakter pemilih yang mirip. Satu partai politik lagi yakni Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga memiliki simpatisan bukan tipe pemilih Jokowi.

''Kalau PAN dan PBB bergabung, itu jadi konfirmasi terhadap kecenderungan para pemilih PAN dan PBB yang selama ini memang bukan pemilih Jokowi,'' katanya. ''Analisis pemilih empat partai ini cenderung punya orientasi mirip dimana umumnya mereka bukan pemilih Jokowi.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement