Sabtu 24 Mar 2018 11:45 WIB

Tahun ini Siswa Madrasah Ikuti Dua Model Ujian Nasional

UAMBN tahun ini akan diikuti 1.412.147 siswa madrasah di seluruh Indonesia.

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Sejumlah siswa mengerjakan soal saat mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Ambon, Maluku, Senin (9/3).
Foto: Antara/Embong Salampessy
Sejumlah siswa mengerjakan soal saat mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Ambon, Maluku, Senin (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah akan menggelar Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) tahun pelajaran 2017/2018. Adapun UAMBN tahun ini akan diikuti 1.412.147 siswa madrasah di seluruh Indonesia.

Jumlah ini terdiri dari 979.087 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 433.060 siswa Madrasah Aliyah (MA). UAMBN akan digelar pada 26 - 31 Maret 2018 untuk siswa MA dan 02 - 06 April 2018 untuk siswa MTs.

Sesditjen Pendidikan Islam Moh Isom mengatakan ada dua model UAMBN yang akan digelar tahun ini, yakni berbasis komputer dan berbasis kertas dan pensil. "UAMBN ini bertujuan mengukur pencapaian standar kompetisi lulusan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada jenjang MA dan MTs secara nasional," ujar Ishom dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Jakarta, Sabtu (24/3).

Ditambahkan Isom, mata pelajaran yang diujikan pada UAMBN jenjang MA untuk Peminatan IPA, IPS dan Bahasa yakni, Alquran-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab. Untuk MA Peminatan Keagamaan, mata pelajaran yang diujikan adalah Alquran-Hadis, Akhlak, Ilmu Kalam, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab.

Sedangkan mata pelajaran yang diujikan pada UAMBN jenjang MTs adalah Alquran-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab. "Nilai hasil UAMBN bukanlah penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Namun bagi peserta didik MTs dan MA yang sudah meengikuti UAMBN berhak menerima Sertifikat Hasil Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (SHUAMBN) yang menjadi salah satu pertimbangan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya," ujarnya.

"Peraih nilai rata-rata SHUAMBN MA yang termasuk dalam kategori sangat baik (85-100) dapat diterima ke PTKIN pada semua program studi tanpa tes," sambung Isom.

Selain persiapan gelaran UAMBN, Ishom juga memaparkan sejumlah program unggulan dan terobosan Direktorat KSKK Madrasah tahun 2018. Program tersebut antara lain Pengembangan Madrasah Inklusi, Kerja Sama Madrasah Luar Negeri, Pengembangan Kurikulum Islam Moderat dan Pengiriman Siswa ke Even Internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement