Jumat 23 Mar 2018 23:00 WIB

BPB: 1.823 Rumah Terdampak Banjir di Aceh Selatan

Rumah terdampak banjir berada di tujuh kecamatan.

Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi
Foto: Antara/Rahmad
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Ribuan warga di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, membersihkan rumah-rumah milik mereka setelah terendam air dan banjir akibat hujan lebat. Sedikitnya ada 1.823 unit rumah yang terdampak banjir.

Laporan diterima Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Aceh di Banda Aceh, Jumat (23/3), menyebut, seribuan lebih rumah itu berada di tujuh kecamatan, seperti terbanyak di Pasie Raja 1.144 rumah.

Samadua 395 rumah terendam, Sawang 125 rumah, Tapak Tuan 75 rumah, Meukek 52 rumah, Trumon Tengah 30 rumah, dan Kluet Tengah dua rumah dalam kondisi rusak.

Di Kecamatan Kluet Tengah, banjir telah merusak delapan rumah, empat unit diantaranya di Desa Kota, dan masing-masing dua unit di Desa Mersak serta di Desa Kampung Sawah.

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan menyebut, akibat hujan mengakibatkan tanggul jebol sepanjang 50 meter di Desa Madat, Samadua.

Masih di Samadua, satu jembatan rusak, longsor menutupi badan jalan sepanjang 120 meter di dua lokasi di Desa Lubuk Ayu, lalu satu tempat wudhu dan jembatan rusak di Desa Alur Merah, dan pengaman tebing sungai jebol sepanjang 50 meter di Desa Baru.

Trumon Tengah terdapat dua jembatan roboh masing-masing di Desa Pulo Paya, dan Krueng Batee. Lalu di Desa Silolo, Pasie Raja, banjir merendam sarana dan prasara umum setempat.

Sedangkan di Desa Keude Padang, Kluet Utara, banjir mengakibatkan terjadinya erosi dinding sungai mengarah ke pemukiman warga.

"Perkembangan terkini, warga sudah kembali melakukan pembersihan rumah dan pembenahan lingkungan," ujar Kepala BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma.

Ia menjelaskan, banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat yang berlangsung selama sepuluh jam lebih atau terjadi Selasa, (20/3), mulai pukul 14.30 WIB hingga 24.00 WIB.

Selain merendam ribuan rumah penduduk, ia mengaku, sejumlah jembatan penghubung antar desa juga ambruk. Termasuk beberapa ruas jalan tertimbun longsor dan melumpuhkan transportasi warga.

"Alhamdulillah, meski daerah kami mengalami musibah banjir, akan tetapi tidak ada korban jiwa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement