REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia Bubar 2030, Guru Besar UIN: Pesimisme yang Berlebihan
JAKARTA -- Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Azyumardi Azra menilai bahwa pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tentang Indonesia akan bubar pada 2030 merupakan sikap pesimisme yang berlebihan.
"Saya kira itu berlebih-lebihan. Kalau ada orang memprediksikan 2020 atau 2030 Indonesia akan tinggal nama, saya kira itu pandangan pesimisme yang berlebih-lebihan," ujar Azyumardi saat diwawancara usai diskusi publik kerukunan umat beragama di Hotel Saripan Pacific, Jakarta, Jumat (23/3).
Menurut dia, orang yang menyatakan sikap pesimis tersebut tidak melihat pengalaman Indonesia selama berabad-abad yang mana di tengah kemajukan bisa terus bertahan hingga saat ini. Karena itu, Azyumardi berpesan agar jangan mensosialisasikan sikap pesimis seperti itu.
"Oleh karena itulah saya kira seluruh warga dan juga pemerintah harus menumbuhkan kebanggaan pada Indonesia bahwa Indonesia itu bersatu di ranah kemajemukannya yang luar biasa. Kita harus bangga," kata Azyumardi.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo berpidato yang isinya menyinggung prediksi Indonesia bakal bubar tahun 2030. Pidato itu direkam dalam video yang diunggah oleh akun Facebook Partai Gerindra. Tak ditulis keterangan waktu dan tempat di mana pidato itu berlangsung.
Video itu berdurasi 1 menit 13 detik. Dalam video tersebut Prabowo berpidato dengan lantang dan disaksikan hadirin yang mengenakan pakaian putih. Prediksi Prabowo tentang Indonesia akan bubar pada 2030 diketahui mengutip dari sebuah novel Amerika berjudul Ghost Fleet.
"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi, di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo dalam video itu.