REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015, Abraham Samad, membeberkan potensinya untuk maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2019 mendatang. Mantan Ketua KPK yang kini lebih banyak mengisi seminar dan diskusi itu mengaku, sudah didatangi beberapa partai politik untuk melakukan penjajajakan demi maju dalam Pilpres 2019. Meski begitu, Abraham ragu apakah partai-partai tersebut tetap melanjutkan penjajakannya atau tidak.
"Alasannya, karena saya tidak punya partai dan saya tidak punya duit," jelas Abraham usai menghadiri seminar motivasi di Universitas Negeri Padang (UNP), Kamis (22/3).
Pada prinsipnya, Abraham mengaku, dirinya siap untuk maju dalam pertarungan Pilpres 2019 bila memang diinginkan rakyat. Menurutnya hal tersebut merupakan kewajiban konstitusional yang harus dijalankan. Ia mencontohkan ketika dirinya dipilih sebagai Ketua KPK periode 2011-2015, jabatan itu diterimanya sebagai amanat dari rakyat.
"Kalau sebagai (calon) presiden dan wapres ya harus dijalani sepenuh hati dan bertanggung jawab," jelas dia.
Abraham enggan mengungkapkan partai politik apa saja yang sudah mencoba melakukan pendekatan dengannya. Ia hanya memastikan, ada lebih dari satu partai yang menjajal melakukan komunikasi dengan Abraham. Meski begitu, ia mengaku tak yakni 100 persen apakah partai-partai itu akan melanjutkan pendekatannya atau tidak.
"Karena saya orang yang tidak memiliki uang untuk turut berkompetisi dalam politik Indonesia. Karena biasanya menurut saya, sistem politik di Indonesia adalah sistem politik yang menghadirkan pemimpin yang harus punya duit banyak," jelas Abraham panjang lebar.
Ditanya mengenai kesediannya bila Jokowi langsung yang meminangnya sebagai cwawapres, Abraham meresponsnya dengan senyuman. Ia mengaku, kesedediannya untuk maju dalam Pilpres 2019 hanya sebagai upaya memberikan solusi atas permasalahan bangsa Indonesia.
"Apapun amanat yang diberikan saya jalani dengan baik termasuk kalau saya diamanatkan untuk jadi wartawan seperti kalian," katanya kepada awak media.
Sebelumnya, sejumlah lembaga survei merilis nama Abraham Samad masuk dalam bursa capres maupun cawapres 2019. Sosok Abraham masuk dalam bursa capres-cawapres mengingat nama besar yang disandangnya cukup besar sampai gaungnya ke luar negeri sejak menjabat Ketua KPK. Setelah tidak lagi menjabat Ketua KPK, Abraham lebih sering mengisi acara seminar, diskusi, dan dialog di berbagai daerah di Indonesia dengan menyuarakan dan menyampaikan antikorupsi kepada anak muda untuk memperbaiki negeri ini dari perilaku para koruptor.