REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Irma Suryani Chaniago menyayangkan isi pidato Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto perihal potensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bakal bubar pada 2030. Karena, menurut Irma, pernyataan Prabowo tersebut diambil dari novel fiksi berjudul Ghost Fleet, sehingga pidato Prabowo tidak layak dipercaya.
Irma menyayangkan seorang tokoh nasional seperti Prabowo justru menyampaikan pidato bernada pesimistis terhadap kondisi bangsa Indonesia. Seharusnya, Prabowo menjaga dan menyebarkan semangat kesatuan NKRI. "Cukup disayangkan. Kalau diambil dari novel fiksi ya prediksinya juga pasti fiksi," jelas Irma saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (22/3).
Baca: Prabowo: Pidato 2030 Indonesia Bubar Atas Kajian Intelijen.
Irma menambahkan, seharusnya Prabowo tidak menjadikan novel fiksi sebagai referensi untuk pidatonya. Dia juga mengingatkan Prabowo sebagai seorang tokoh dalam pidatonya melecutkan semangat untuk menjaga semangat kesatuan NKRI. Bukan, sebaliknya menyampaikan pidato bernada pesimistis terhadap kondisi bangsa Indonesia.
"Ingat semangat dari founding father bangsa ini adalah menjaga keutuhan NKRI serta junjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan politik. Bukan menyampaikan pesimistis terhadap kondisi bangsa ini," kata Irma.
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan bahwa ada kajian-kajian dari negara lain bahwa Indonesia akan bubar pada 2030 mendatang. Pidato yang diunggah di laman Facebook resmi Partai Gerindra itu menuai kontroversial. Pihak Gerindra menyebut bahwa pidato Prabowo itu adalah peringatan dini agar NKRI tetap utuh.