Kamis 22 Mar 2018 03:31 WIB

Pidato Indonesia Bubar, Prabowo Dinilai Beri Peringatan Dini

Politikus PBB menilai, Indonesia tak akan bubar tapi berpotensi menjadi negara gagal.

Rep: Umi Nur Fadhiah/ Red: Karta Raharja Ucu
 Prabowo Subianto
Foto: dok. Republika
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pidato Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia diprediksi akan bubar pada 2030, dinilai sebagai peringatan dini. Namun, meski sebagai peringatan, pidato Prabowo dianggap hanya analisa fiksi, sebab penyebutan yang paling masuk akal adalah negara gagal.

"Indonesia bubar 2030 adalah sebuah early warning (peringatan dini) dari Prabowo Subianto," kata politikus Partai Bulan bintang (PBB) Sukmo Harsono kepada Republika.co.id, Rabu (21/3).

Ia mengatakan berbagai hal bisa menyebabkan Indonesia menjadi negara gagal, seperti, hutang yang mencapai Rp 4.000 triliun, politik SARA yang tak terkendali, dan runtuhnya ekonomi nasional karena manajemen yang keliru. "Berisiko besar membuat NKRI menjadi negara gagal," ujar Sukmo.

Dijelaskan Sukmo, makna gagal tersebut, yakni gagal mensejahterakan rakyat dan mempertahankan negara kesatuan. Menurut dia, apabila hal itu terjadi, maka negara telah gagal mewujudkan cita-cita pendiri bangsa Indonesia.

Menurut Sukmo, ada harga mahal yang harus dibayar pemerintah apabila mengandalkan hutang untuk membangun infrastruktur. "Oleh sebab itu, hati-hati memilih presiden di 2019. Salah pilih, Anda membangun peradaban atau Anda menghacurkan peradaban," tutur dia.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut Indonesia bubar pada 2030 berdasarkan hasil kajian internasional. Hal itu disebabkan adanya ketimpangan penguasaan kekayaan dan tanah. Video pidato Prabowo tersebut beredar di media sosial Facebook.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement