Rabu 21 Mar 2018 18:36 WIB

631 ton Sampah Indonesia Berhasil Dikelola di 45 HPSN

HPSN melibatkan 2 juta orang dengan hampir 1500 kegiatan.

Pekerja mengangkut sampah plastik (non organik) saat pegolahan sampah pasar dengan fasilitas mesin pengomposan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/3).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pekerja mengangkut sampah plastik (non organik) saat pegolahan sampah pasar dengan fasilitas mesin pengomposan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 menunjukan hasil yang signifikan. Satu setengah bulan diselenggarakan yaitu sejak 21 Januari lalu hingga 4 Maret 2018 tercatat gerakan ini telah diselenggarakan tersebar di 25 provinsi dan 121 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Jumlah gerakan yang telah dilaksanakan mencapai 1.485 kegiatan yang melibatkan total 2.055.092 orang. Dari seluruh gerakan ini tercatat jumlah sampah organik yang dikelola sebanyak 631,37 ton, sampah anorganik yang dikelola sebanyak 542,62 ton, dan sampah residu yang ditangani lebih lanjut ke TPA mencapai 586,41 ton.

Kementerian LHK Risau dengan Kondisi Sampah Plastik di Laut

Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Rosa Vivien Ratnawati, harapan agar Indonesia bebas dari sampah bisa terwujud jika gerakan ini terus dilaksanakan di berbagai tempat di Indonesia.

"Gerakan TBBS diharapkan bisa membangkitkan gerakan masyarakat peduli sampah yang massif secara nasional sehingga menjadi jalan pemenuhan tujuan pembangunan pengelolaan sampah," ujar perempuan yang akrab disapa Vivien tersebut.

Vivien mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup ingin menggerakkan pengelolaan sampah yang baik di masyarakat sebagaimana target yang ditetapkan melalui Perpres 97 Tahun 2017 yaitu pada Tahun 2025 terdapat pengurangan timbulan sampah 30 persen atau 20,9 juta ton serta penanganan sampah mencapai 70 persen atau 49,9 juta ton.

Dari data Gerakan TBBS itu, menurutnya, Provinsi Jawa Barat adalah yang terbanyak melaksanakan kegiatan TBBS dari 25 provinsi di Indonesia. Yaitu sebanyak 14 kabupaten/kota di Jabar yang melakukan gerakan TBBS. Kemudian, diikuti dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Sumatera Barat dengan masing-masing 13 kabupaten/kota yang menyelenggarakan TBBS.

Jika dilihat dari jumlah kegiatan yang diselenggarakan, maka Provinsi DKI Jakarta yang terbanyak melaksanakan kegiatan TBBS yaitu sebanyak 354 kegiatan. Lalu disusul dengan Provinsi Sumatera Barat sebanyak 205 kegiatan dan Provinsi Jawa Barat sebanyak 190 kegiatan.

Provinsi DKI Jakarta juga yang tercatat terbanyak dalam mengelola sampahnya selama pertengahan periode TBBS ini dilaksanakan yaitu 248,16 ton sampah anorganik, 99,53 ton sampah organik, dan 429,31 ton sampah residu.

"Masih satu setengah bulan lagi Gerakan TBBS ini diselenggarakan, tentunya diharapkan penambahan jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang menyelenggarakan kegiatan ini yang diikuti dengan penambahan jumlah kegiatan sekaligus jumlah peserta atau kolaborator yang menyelenggarakannya," kata Vivien.

Gerakan pengelolaan sampah tahun ini sekaligus bertepatan dengan momen 10 tahun UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Diakuinya, dalam hal ini KLHK dan kementerian/lembaga terkait lainnya memiliki pekerjaan rumah untuk mengoptimalkan momentum Gerakan TBBS di daerah menjadi gerakan kepedulian seluruh masyarakat Indonesia dalam mengelola sampah secara benar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement