Rabu 21 Mar 2018 09:35 WIB

Ada Peran Tusuk Gigi dalam Pembobolan ATM, Kok Bisa?

Modusnya kartu ATM dibuat macet dan kemudian pelaku pura-pura membantu korban.

Rep: Wahyu Suryana, Rizky Jaramaya/ Red: Elba Damhuri
Konferensi pers penangkapan pelaku pencurian ATM di minimarket-minimarket di Polda DIY, Selasa (20/3).  Pelaku memakai tusuk gigi, dan mengenakan  seragam serta identitas demi meyakinkan korban.
Foto:
Konferensi pers penangkapan pelaku pencurian ATM di minimarket-minimarket di Polda DIY, Selasa (20/3). Pelaku memakai tusuk gigi, dan mengenakan seragam serta identitas demi meyakinkan korban.

Korban berinisial YFS, yang merupakan salah satu dosen perguruan tinggi DIY yang tinggal di Pandowoharjo, Kabupaten Sleman. Setelah diselidiki, Sat Reskrim Polresta Yogyakarta berhasil menangkap sejumlah pelaku yang ternyata telah melakukan beberapa aksi serupa lain.

Sejumlah tempat pernah disinggahi pelaku-pelaku, seperti ATM BCA Indomart Kota Gede, Yogyakarta, dan ATMP BCA Indomart Wahid Hasyim, Yogyakarta. Terungkap bahwa pelaku melakukan aksi dengan mengganjal mesin lubang ATM menggunakan tusuk gigi.

"Tujuannya biar kartu ATM korban macet, selanjutnya pelaku pura-pura membantu," ujar Kombes Hadi Utomo.

Terkait maraknya kejahatan di ATM belakangan, Polri mengimbau pihak perbankan maupun masyarakat berperan aktif dalam melakukan antisipasi. "Bank harus mempunyai pengaman dan meningkatkan pengamanan, baik untuk kepentingan konsumen atau kepentingan bank sendiri," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (20/3).

Sedangkan, untuk masyarakat, Setyo mengimbau agar lebih berhati-hati dalam mengambil uang di ATM. Hal ini karena para pelaku skimming kerap memasang skimmer di mesin ATM yang sepi. "Dilihat-lihat, ditengok-tengok dulu, jangan sampai alatnya tidak aman. Dilihat dulu. Kalau tidak aman, ya tidak jadi," ujar Setyo.

Polri, lanjut Setyo, sudah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak perbankan untuk membangun kesadaran dalam meningkatkan kerja sama dalam bidang keamanan. Sehubungan modus skimming yang menggunakan teknologi maju, Polri mengimbau agar bank juga terus memperbarui sistem keamanan. "Jadi, sistem atau software harus dicek pada kurun waktu tertentu," katanya.

Setyo menambahkan, kejahatan skimming merupakan kejahatan yang terorganisasi. Terdapat peran-peran pengambil data, pencetak, penjual, dan pengambil uangnya. Kasus yang diungkap Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu melibatkan lima orang warga negara asing.

Setyo pun menyatakan, Polri akan berkerja sama dengan imigrasi agar mengawasi orang-orang yang masuk ke Indonesia. "Siapa tahu ada orang-orang yang perlu kita waspadai mana yang perlu diwaspadai, termasuk men data yang sudah masuk," ujar dia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengimbau perbankan agar memperbaiki sistem teknologinya. "Kalau terjadi seperti begitu, bank harus memperbaiki sistemnya dan tentu ini menjadi tanggung jawab masing-masing bank," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Selasa (20/3).

Jusuf Kalla mengatakan, pembobolan uang nasabah melalui ATM ini menandakan bahwa ada kelemahan dalam sistem teknologi perbankan yang harus diperbaiki. Dia menilai komplotan pencuri data nasabah tersebut memahami kelemahan sistem teknologi perbankan di Indonesia sehingga bisa dibobol dengan mudah.

(Pengolah: fitriyan zamzami).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement