Selasa 20 Mar 2018 08:08 WIB

Menjamurnya Minimarket Undang Keprihatinan Deddy Mizwar

Kehadiran Mini Market jangan membuat pedagang warungan tersingkirkan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID,SUMEDANG---Menjamurnya pasar modern dan mini market di Jawa Barat menjadi keprihatinan tersendiri bagi calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar. Apalagi saat ini penyebaran mini market pun telah menyasar wilayah pedesaan. "Tentunya itu sangat memprihatinkan, harusnya itu diatur dengan sebaik mungkin, termasuk diatur zonasinya," ujar Deddy Mizwar yang akrab disapa Demiz di sela kampanye di Pasar Tanjungsari Sumedang, Selasa (19/3).

Menurut Demiz, menjamurnya mini market dan pasar tradisional sebetulnya merupakan tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Seharusnya, pemerintah kabupaten/kota memperketat perizinan pembangunan mini market. "Kabupaten/kota yang harus memperketatnya, mereka yang punya regulasi, daerah daerah mana yang bisa dibangun supermarket, dan daerah mana yang tidak menganggu eksistensi dari pasar tradisional dan warung kecil," katanya dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (20/3).

Demiz menilai, pemerintah kabupaten/kota harus selektif dalam memberikan perizinan mini market dan pasar modern. Karena, kalau hal tersebut tidak diatur dengan baik, maka imbasnya akan berdampak terhadap para pedagang. Khususnya para pedagang di pasar tradisional dan pedagang di tingkat warungan. "Jadi jangan hanya mengharap PAD nya saja, tetapi harus memperhatikan bagaimana nasib para pedagang kecil lainnya," katanya.

Menurutnya, hal ini sangat penting, sehingga kehadiran mini market pun tidak membuat ekonomi kerakyatan menjadi terpuruk. Apalagi saat ini, mini market banyak menjamur di wilayah pedesaan. Sehingga hal tersebut pun sangat berdampak terhadap para pedagang kecil yang ada di pedesaan. "Makanya ini harus diatur dengan sebaik mungkin, jangan sampai kehadirannya malah membuat pedagang warungan menjadi tersingkirkan," katanya.

Para pedagang tradisional pun, kata dia, perlu meningkatkan daya saingnya. Baik itu dengan menjaga kualitas produk ataupun dari sisi kenyamanan pengunjung. Sehingga para pedagang misalnya perlu memperhatikan masalah sampah. "Masalah sampah ini memang klasik, tapi tentunya ini harus dibenahi. Semua pihak perlu menjaga lingkungan disekitarnya, pengelola pasar pun jangan biarkan sampah menumpuk," katanya.

Saat disinggung tentang masalah revitalisasi pasar, Demiz pun mengatakan, tidak semua pasar tradisional harus direvitalisasi. Namun demikian harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Sehingga pasar tradisional pun bisa berkembang dan diminati pengunjung. "Yang penting pasar itu harus nyaman, nyaman orang berbelanja di pasar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement